Hati-Hati! Infeksi Virus West Nile Meroket 40%, Kenali Gejala dan Cara Mencegahnya!

11 September 2025 17:25
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Menurut data terbaru dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), per awal September ini, sudah ada lebih dari 770 kasus yang dilaporkan, dengan sekitar 490 di antaranya tergolong parah. Padahal, biasanya di waktu yang sama, hanya ada sekitar 550 kasus, dan yang parah hanya 350.

Sahabat.com - Infeksi virus West Nile tampaknya sedang meningkat pesat tahun ini. Para ahli kesehatan menyebut, angkanya melonjak 40% lebih tinggi dari biasanya. 

Menurut data terbaru dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), per awal September ini, sudah ada lebih dari 770 kasus yang dilaporkan, dengan sekitar 490 di antaranya tergolong parah. Padahal, biasanya di waktu yang sama, hanya ada sekitar 550 kasus, dan yang parah hanya 350.

Karena kasusnya terus naik, para pejabat kesehatan makin gencar memberikan peringatan ke masyarakat. Maklum, kebanyakan kasus penyakit yang ditularkan oleh nyamuk ini memang terjadi di bulan Agustus dan September. 

"Virus West Nile bisa menjadi penyakit yang sangat serius dan keberadaannya pada nyamuk saat ini masih sangat tinggi di Massachusetts," ujar Dr. Robbie Goldstein, komisaris kesehatan masyarakat negara bagian tersebut dalam sebuah pernyataan pekan lalu.

Sebagai langkah pencegahan, para ahli menyarankan untuk memakai baju lengan panjang dan celana panjang saat beraktivitas di luar rumah, serta menggunakan losion antinyamuk yang sudah terdaftar di EPA. 

Virus West Nile pertama kali muncul di Amerika Serikat pada tahun 1999 di New York, lalu perlahan menyebar ke seluruh negeri. Puncaknya terjadi di tahun 2003, saat hampir 10.000 kasus dilaporkan. 

Para ilmuwan bilang, banyak orang—mungkin puluhan ribu setiap tahun—terinfeksi tapi tidak sadar karena tidak menunjukkan gejala apa pun, atau hanya gejala ringan seperti sakit kepala, nyeri tubuh, nyeri sendi, muntah, diare, dan ruam.

Namun, dalam kasus yang parah, virus ini bisa merusak sistem saraf pusat dan menyebabkan peradangan pada otak atau sumsum tulang belakang, bahkan bisa berujung pada kematian. 

Dalam dekade terakhir, rata-rata ada 2.000 kasus per tahun, termasuk 1.200 kasus penyakit neurologis yang mengancam jiwa dan sekitar 120 kematian. 

Pejabat CDC menyebut, angka kematian tahun ini juga diprediksi akan lebih tinggi. Masalahnya bukan karena nyamuknya lebih banyak, melainkan karena proporsi nyamuk yang membawa virusnya lebih tinggi, kata para pejabat CDC. 

Tingkat infeksi nyamuk bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti suhu, curah hujan, upaya pengendalian serangga, dan jumlah burung yang terinfeksi di sekitarnya.

Colorado, yang memang sering kali mengalami kasus virus West Nile, telah melaporkan sekitar 150 kasus dari total kasus di seluruh AS—jumlah ini lebih dari dua kali lipat dibanding negara bagian lain. 

Fort Collins jadi salah satu daerah dengan kasus paling tinggi. Roxanne Connelly, seorang ahli entomologi dari CDC yang tinggal di sana, mengatakan bahwa pengawasan bulan lalu di wilayah barat daya kota menemukan 35 dari setiap 1.000 nyamuk betina terinfeksi. 

Angka itu jauh lebih tinggi dari angka normal, yaitu 8 per 1.000 di waktu yang sama. Alasannya belum jelas, tapi ia mencatat bahwa tahun ini memang lebih basah dan hangat dari biasanya.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment