Sahabat.com - Peneliti baru saja mengungkap rahasia mengejutkan tentang bagaimana sel kanker bisa bertahan hidup dan menyebar di dalam tubuh manusia.
Dalam studi terbaru yang dipublikasikan di Nature Communications, ditemukan bahwa ketika sel kanker mendapat tekanan fisik, mereka langsung mengeluarkan lonjakan energi ekstra untuk memperbaiki kerusakan DNA dan bertahan dari kondisi ekstrem.
Mekanisme ini bekerja lewat mitokondria yang bergegas mengelilingi inti sel untuk memberikan tambahan energi berupa ATP.
Fenomena ini pertama kali dibuktikan lewat eksperimen laboratorium dan juga pada sampel biopsi pasien kanker. Para ilmuwan menyebut bahwa energi darurat ini memungkinkan sel kanker tetap hidup meski harus merayap melalui jaringan tumor, masuk ke pembuluh darah yang sempit, atau melawan tekanan aliran darah. Dengan kata lain, inilah salah satu alasan mengapa kanker begitu sulit dihentikan.
Menurut Dr. Sara Sdelci dari Centre for Genomic Regulation Barcelona, “Mitokondria bukanlah baterai statis, melainkan seperti tim penyelamat pertama yang bisa langsung dipanggil saat sel berada di ambang kehancuran.”
Temuan ini menunjukkan bahwa sel kanker ternyata punya strategi pertahanan yang belum pernah terungkap sebelumnya.
Dalam penelitian itu, para ilmuwan melihat bahwa mitokondria membentuk semacam “halo” di sekitar inti sel yang mereka sebut NAMs (nucleus-associated mitochondria). Hanya dalam hitungan detik setelah sel kanker ditekan, aliran energi ke inti meningkat hingga 60 persen.
“Itu tanda jelas bahwa sel sedang beradaptasi dengan tekanan dan merombak metabolisme mereka,” kata Dr. Fabio Pezzano, salah satu penulis utama studi ini.
Mengapa hal ini penting? Karena DNA yang rusak akibat tekanan fisik bisa merusak kemampuan sel untuk bertahan hidup. Namun, sel kanker dengan tambahan energi dari NAMs mampu memperbaiki DNA mereka hanya dalam beberapa jam. Tanpa energi ekstra ini, sel tidak bisa membelah dengan benar.
Bahkan pada biopsi tumor payudara dari 17 pasien, fenomena “halo energi” ini muncul lebih sering di bagian tumor yang invasif, yang berarti berhubungan langsung dengan penyebaran kanker.
Dr. Ritobrata Ghose menegaskan, “Melihat tanda khas ini pada jaringan pasien membuat kami yakin bahwa temuan ini bukan sekadar fenomena laboratorium.”
Lebih jauh lagi, tim peneliti juga menemukan bahwa mekanisme ini bergantung pada jaringan protein seluler yang bertindak seperti rangka. Saat rangka itu dihancurkan dengan obat tertentu, “halo energi” runtuh, dan lonjakan ATP pun hilang.
Menurut Dr. Verena Ruprecht, hal ini bisa menjadi celah untuk terapi baru: obat yang menargetkan mekanisme tekanan mekanis pada sel kanker tanpa merusak jaringan sehat.
Walau fokus penelitian pada kanker, para ilmuwan percaya bahwa fenomena ini juga terjadi pada sel lain, termasuk sel imun dan neuron.
“Di mana pun sel berada di bawah tekanan, energi darurat dari inti kemungkinan besar ikut menjaga keutuhan genom,” jelas Dr. Sdelci.
Temuan ini tidak hanya membuka cara pandang baru tentang bagaimana kanker bertahan hidup, tapi juga memberi harapan akan lahirnya strategi pengobatan yang lebih cerdas untuk menghentikan kanker sebelum menyebar lebih jauh.
0 Komentar
Ternyata Daging Merah Bisa Bikin Otak Lebih Sehat dan Usus Lebih Kuat Jika Dimakan dengan Cara Tepat
Minum Air Kurang dari Seharusnya Bisa Picu Lonjakan Hormon Stres, Ini Dampaknya untuk Kesehatan
Kate Gosselin Alami Cedera Serius Gara-gara Anjing Peliharaan, Harus Jalani Operasi Besar
Ilmuwan Temukan Cara Baru "Mematikan" Energi Rahasia Sel Kanker
Jangan Sembarangan Minum Kopi! Inilah Waktu Terbaik Biar Energi Tahan Lama Menurut Ahli
Leave a comment