Ilmuwan Temukan Cara “Bikin Panik” Sel Kanker Hingga Mati Total!

01 Juli 2025 14:46
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Dengan kombinasi riset mendalam dan dukungan berbagai lembaga pendanaan, temuan ini berpotensi jadi senjata baru dalam perang melawan kanker yang paling sulit dihadapi.

Sahabat.com - Kabar menggembirakan datang dari para ilmuwan di Johns Hopkins! Mereka baru saja menemukan cara baru untuk “membingungkan” sel kanker sampai-sampai sel tersebut berhenti berkembang dan akhirnya mati. 

Kuncinya? Bukan senjata atau zat kimia berat, tapi dengan menargetkan salah satu enzim penting yang bertugas bikin protein di tubuh kita. Dengan memblokir enzim itu, perilaku sel kanker berubah total—seakan mereka kehilangan arah dan tak bisa melanjutkan hidupnya.

Semuanya berawal dari enzim bernama RNA Polymerase 1, atau Pol 1, yang bertugas bikin ribosomal RNA (rRNA)—komponen penting buat produksi protein dalam sel. 

Nah, saat enzim ini dihentikan, sel kanker langsung mengalami semacam krisis internal yang bikin proses pembentukan protein terganggu. Yang lebih menarik lagi, proses ini juga bikin perubahan besar pada RNA splicing, yaitu cara sel “mengedit” RNA-nya untuk membuat berbagai jenis protein. Hasil akhirnya? Pertumbuhan tumor jadi terhambat.

Menurut Dr. Marikki Laiho, pimpinan riset ini, mereka menemukan bahwa protein ribosom RPL22 yang selama ini cuma dianggap bagian struktural, ternyata punya peran rahasia dalam mengatur RNA splicing. 

“Sel kanker jadi kacau balau ketika proses ini terganggu,” ujarnya.

Ceritanya makin menarik ketika mereka menguji senyawa bernama BMH-21, dan satu lagi yang lebih baru, BOB-42. Kedua senyawa ini mampu memblokir kerja Pol 1. Dalam uji coba ke lebih dari 300 garis sel kanker, ternyata tumor yang punya mutasi gen RPL22 atau kadar protein MDM4 dan RPL22L1 yang tinggi, sangat sensitif terhadap obat-obatan ini. Jenis kanker seperti kolorektal, lambung, dan rahim yang biasanya sulit diobati, justru memberi respons positif pada pengobatan ini.

Dan ini bukan cuma teori. Di uji coba pada hewan, obat BOB-42 mampu menurunkan pertumbuhan tumor hingga 77 persen untuk kanker kulit (melanoma) dan kanker usus besar. 

Dr. Wenjun Fan, penulis utama studi ini, bilang kalau hasil ini bisa jadi harapan baru buat pasien dengan jenis kanker yang punya mutasi DNA parah dan biasanya nggak mempan dengan terapi yang sudah ada.

Nggak berhenti sampai di situ, riset ini juga membuka peluang untuk menggabungkan terapi ini dengan imunoterapi. Soalnya, perubahan RNA splicing juga memengaruhi bagaimana sistem imun mengenali sel kanker. Kalau sistem imun bisa lebih jeli, maka terapi imun bisa bekerja lebih efektif.

“Ini benar-benar membuka cara pandang baru tentang bagaimana sintesis rRNA memengaruhi perilaku sel kanker,” kata Dr. Laiho. 

Ia optimistis bahwa menarget Pol 1 nggak cuma bisa memperlambat pertumbuhan kanker, tapi juga bantu sistem imun buat lebih siap melawan tumor.

Dengan kombinasi riset mendalam dan dukungan berbagai lembaga pendanaan, temuan ini berpotensi jadi senjata baru dalam perang melawan kanker yang paling sulit dihadapi. Harapannya, di masa depan, pengobatan kanker bisa jauh lebih personal, tepat sasaran, dan tentunya lebih efektif!

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment