Ilmuwan Temukan Cara “Supercharge” Sistem Imun untuk Cegah Kanker Kambuh

08 Oktober 2025 15:04
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Penelitian ini menemukan strategi untuk membuat tumor yang sebelumnya “dingin” atau tidak terdeteksi sistem imun, menjadi “panas” dan lebih mudah dilawan tubuh.

Sahabat.com - Kabar menggembirakan datang dari para peneliti di Johns Hopkins All Children’s Hospital, Amerika Serikat. Mereka berhasil menemukan cara baru untuk “memperkuat” sistem kekebalan tubuh agar dapat mencegah kanker muncul kembali. 

Penelitian ini menemukan strategi untuk membuat tumor yang sebelumnya “dingin” atau tidak terdeteksi sistem imun, menjadi “panas” dan lebih mudah dilawan tubuh.

Dalam riset yang dilakukan pada model tikus dengan kanker payudara, pankreas, dan otot, para ilmuwan menemukan bahwa dengan mengaktifkan dua protein penting — STING dan LTβR — tubuh bisa mempercepat perekrutan sel imun seperti sel T dan sel B ke dalam tumor. 

Hal ini membuat area tumor menjadi seperti “pusat kekebalan alami” yang disebut tertiary lymphoid structures (TLS). TLS berfungsi layaknya markas pertahanan, tempat sel-sel imun bekerja sama untuk melawan dan menghancurkan sel kanker.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature Immunology ini mendapat dukungan dari National Cancer Institute/NIH. 

Hasilnya menunjukkan bahwa “hot-wiring” atau mengaktifkan sistem imun mikro di sekitar tumor dapat menghambat pertumbuhan kanker secara signifikan, bahkan setelah pengobatan selesai.

Menurut Dr. Masanobu Komatsu, peneliti utama dari Johns Hopkins All Children’s Cancer & Blood Disorders Institute,

“Penemuan ini menunjukkan bahwa kita bisa secara terapeutik membangun struktur kekebalan fungsional di dalam tumor yang sebelumnya tidak aktif. Dengan menciptakan infrastruktur imun yang tepat, tubuh pasien dapat memperkuat pertahanan alami — baik dari sisi sel T maupun sel B — untuk melawan pertumbuhan, kekambuhan, dan penyebaran kanker.”

Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa setelah TLS terbentuk, sel B berkembang menjadi sel plasma yang menghasilkan antibodi dan memori imun jangka panjang. Artinya, sistem kekebalan tubuh tidak hanya menyerang tumor yang ada, tetapi juga menyimpan “ingatan” agar dapat mencegah kanker kambuh di kemudian hari.

Lebih jauh lagi, pengaktifan dua jalur protein STING dan LTβR ini membuat pembuluh darah di sekitar tumor berubah menjadi “gerbang masuk” bagi sel imun. Dengan cara ini, tubuh dapat dengan cepat mengirim pasukan pelindungnya langsung ke lokasi tumor.

Dr. Komatsu menambahkan, “Pendekatan ini bisa diterapkan secara luas pada berbagai jenis kanker dan meningkatkan efektivitas pengobatan yang sudah ada, seperti imunoterapi dan kemoterapi. Kami tengah menyiapkan langkah menuju uji klinis pada pasien kanker anak dan dewasa.”

Temuan ini membawa harapan besar bagi masa depan terapi kanker. Jika berhasil diterapkan pada manusia, metode ini bisa menjadi cara alami untuk mengubah sistem imun tubuh menjadi senjata super yang mencegah kanker tumbuh dan kambuh — tanpa perlu perawatan invasif jangka panjang.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment