Infeksi Jamur Umum Bisa Berisiko Mematikan pada Pasien Penyakit Paru

03 Desember 2024 13:49
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Banyak pasien CPA yang salah diagnosis sebagai TB, sehingga tidak mendapatkan pengobatan dengan agen antijamur yang tepat. Pengobatan dengan obat antijamur atau pembedahan sangat penting untuk memperbaiki gejala dan mengurangi risiko kematian.

Sahabat.com - Infeksi jamur kronis pulmonary aspergillosis (CPA), yang menyebabkan 340.000 kematian setiap tahunnya di seluruh dunia, dapat menjadi mematikan bagi sekitar satu dari tiga orang dengan penyakit paru, menurut sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti di All India Institute of Medical Sciences (AIIMS) di New Delhi.

CPA disebabkan oleh paparan spora udara dari jamur Aspergillus dan dapat menyebabkan peradangan serta pembentukan jaringan parut secara bertahap pada paru-paru selama berbulan-bulan hingga bertahun-tahun. Kondisi ini mempengaruhi kesehatan secara signifikan, menyebabkan kelelahan parah, penurunan berat badan, sesak napas, dan batuk dengan darah. Meskipun paparan Aspergillus umumnya tidak berbahaya bagi kebanyakan orang, infeksi ini berisiko tinggi pada mereka yang memiliki kerusakan paru.

Studi ini, yang mengacu pada tinjauan global besar dan dipublikasikan dalam jurnal Lancet Infectious Diseases, menunjukkan bahwa sekitar 32 persen orang dengan kerusakan paru sebelumnya akan meninggal dalam waktu lima tahun jika juga terinfeksi CPA. Sementara itu, hampir 15 persen pasien CPA akan meninggal pada tahun pertama setelah terkena penyakit paru lainnya.

Para peneliti AIIMS, Dr. Abinhav Sengupta dan Dr. Animesh Ray, menganalisis tingkat kematian pada 8.778 pasien yang tercatat dalam literatur dari seluruh benua, kecuali Antartika. Studi internasional ini juga melibatkan para peneliti dari Universitas Manchester, yang menemukan bahwa pasien CPA dengan riwayat tuberkulosis (TB) memiliki tingkat kematian lima tahun yang lebih rendah, yakni 25 persen.

Namun, mereka juga mencatat bahwa banyak pasien CPA yang salah diagnosis sebagai TB, sehingga tidak mendapatkan pengobatan dengan agen antijamur yang tepat. Pengobatan dengan obat antijamur atau pembedahan sangat penting untuk memperbaiki gejala dan mengurangi risiko kematian, kata para peneliti.

Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa pasien berusia lebih dari 60 tahun, serta mereka yang menderita penyakit paru interstisial, kanker, atau penyakit paru terkait merokok, memiliki hasil yang lebih buruk dalam menghadapi infeksi ini.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment