Sahabat.com - Dibutuhkan sebuah terapi seks jika Anda hubungan intim dengan pasangan bermasalah. Umumnya, masalah seksual dalam pasangan meliputi, kurangnya keintiman pasangan, sulit terangsang, bahkan tak mampu ereksi.
Untuk menangani masalah seksual, memang diperlukan terapi seks yang merupakan bagian dari psikoterapi.
Bukan tanpa alasan kenapa terapi seks dibutuhkan oleh pasangan yang mengalami masalah tersebut. Sebab dengan melakukan terapi seks, Anda bersama pasangan dapat mengikis rasa khawatir terkait fungsi seksual, emosional, dan keintiman.
Juga sangat diperlukan terapi seks ketika pasangan sudah mengalami gangguan hubungan, kondisi emosional, dan kualitas hidup sehari-hari.
Peran psikolog dan psikiater dalam hal ini sangar dibutuhkan oleh pasangan yang mengalami masalah dalam hubungan intim.
Berikut ini 13 masalah seksual yang dapat diatasi dengan terapi seks:
1. Kurang intim dengan pasangan
2. Sulit berkomunikasi dengan pasangan
3. Kurang atau hilangnya gairah atau hasrat seksual
4. Bingung dengan orientasi seksual
5. Takut atau fobia melakukan hubungan seksual
6. Punya pengalaman seksual yang tidak menyenangkan di masa lalu
7. Tidak bisa ereksi
8. Ejakulasi dini
9. Susah terangsang
10. Susah mencapai orgasme
11. Terasa sakit ketika berhubungan seksual
12. Terlalu sering melakukan hubungan seks setelah bertengkar dan menjadikannya pelampiasan emosi
13. Punya fantasi atau objek seksual tertentu yang tidak umum
Libido berlebihan
Tahapan terapi seks apa saja?
Mengisi formulir data diri, latar belakang kondisi kesehatan, obat apa yang sedang dikonsumsi, penyakit yang sedang diderita, hingga riwayat stres, merupakan tahap pertama yang harus dilakukan dalam tahapan terapi seks.
Sesi wawancara bersama pasangan akan dilakukan oleh psikolog atau psikiater. Wawancara akan dilakukan secara terpisah.
Bersama pasangan, Anda akan mendapatkan sebuah tugas sebelum melanjutkan ke sesi terapi seks berikutnya. Lantas bersama pasangan pula, Anda akan dibantu untuk mengenali masalah yang sedang terjadi guna menemukan solusinya.
Adapun tugas yang diberikan kepada Anda bersama pasangan antara lain seperti, berlatih berkomunikasi dengan pasangan, membaca dan menyaksikan tayangan edukasi tentang kesehatan seksual dan terakhir merubah cara interaksi dengan pasangan secara seksual atau bukan seksual.
Dalam persoalan terapi seks, jika terdapat pasangan yang menderita sesuatu penyakit seperti parkinson, maka bukan hanya psikolog atau psikiater saja, dokter spesialis saraf juga dilibatkan untuk menelaah permasalahan yang dihadapi untuk menemukan solusinya.
Sedangkan durasi terapi seks pada umumnya berjalan sekitar 30 sampai 60 menit. Namun jika ada pasangan yang memiliki kompleksitas masalah dalam hubungan seksual, maka durasi waktu akan bisa lebih lama.
Segera lakukan konsultasi ke psikolog atau psikiater jika hubungan seksual justru membuat Anda atau pasangan jadi stres, jangan dibiarkan berlarut-larut!
Hubungan seksual yang sehat juga dapat membantu menstabilkan tekanan darah, mengurangi stres, dan membantu menyehatkan jantung. Selain itu tentunya untuk membuat sebuah pernikahan menjadi harmonis.
0 Komentar
Terungkap! ADHD Bisa Picu Gangguan Cemas Serius pada Anak Perempuan, Waspadai Gejalanya Sejak Dini!
Hati-Hati, Mobil SUV Bisa Jadi Pembunuh Diam-Diam di Jalanan!
Miris! Orang Tua yang Kecanduan Alkohol 2 Kali Lebih Rentan Menyakiti Anak, Ini Fakta Mengejutkannya
Fakta Mengejutkan: Perempuan Kini Unggul di Olahraga Ekstrem, Sahabat Pasti Nggak Nyangka!
Bahaya Tersembunyi di Balik Asap Manis Vape: Bisa Bikin Paru-Paru Rusak Permanen, Sahabat!
Leave a comment