Sahabat.com - Kabar soal flu burung yang satu ini bikin merinding sekaligus bikin kita mikir ulang soal kebersihan sehari-hari.
Pada Selasa, 27 Mei 2025, seorang bocah berusia 11 tahun dari Provinsi Kampong Speu, Kamboja, meninggal dunia setelah dilarikan ke rumah sakit dengan gejala demam, batuk, dan sesak napas.
Usai diuji di Institut Pasteur Kamboja, hasilnya positif H5N1, si biang kerok flu burung. Kebetulan, seminggu sebelum gejalanya muncul, tetangga si bocah sempat melaporkan beberapa ayam dan bebek mereka tiba-tiba sakit dan mati mendadak.
Tahun ini sudah empat nyawa terenggut flu burung di Kamboja—dua kali lipat dari total tahun lalu.
Januari lalu, seorang pria 28 tahun yang beternak unggas di pekarangan rumah juga wafat. Bahkan, Februari dan Maret kemarin virus ini merenggut nyawa dua balita berusia dua dan tiga tahun.
Walau H5N1 biasanya menular lewat kontak langsung dengan unggas terinfeksi atau di pasar hewan hidup.
WHO menegaskan bahwa risiko penularan ke manusia tetap relatif rendah. Namun, dengan 43 kematian sejak pertama kali terdeteksi di Kamboja pada 2003 hingga 2024 dan jeda tanpa kasus selama 2014–2022, gelombang baru kematian ini tentu jadi alarm keras.
Intinya, jangan anggap remeh cuci tangan setelah pegang hewan, perhatikan kondisi ayam atau bebek di sekitar, dan pantau terus info dari otoritas kesehatan. Siapa tahu langkah sederhana ini bisa mencegah tragedi serupa terjadi di dekat kita.
0 Komentar
Tren “Dark Showering”, Ritual Mandi Gelap yang Bikin Tidur Nyenyak dan Pikiran Tenang
Warna Cerah di Makanan Anak Bisa Jadi Bahaya Tersembunyi
Ilmuwan Temukan Kerusakan Otak Tersembunyi Akibat Pestisida Umum yang Masih Digunakan
Temuan Baru: Bermain Catur Bisa Lindungi Otak dari Demensia
Penelitian Harvard Ungkap: Tiga Gelas Alkohol Sehari Bisa Buat Otak Menua 11 Tahun Lebih Cepat
Terobosan Hebat! Ilmuwan Berhasil Ubah Sel Lambung Jadi Penghasil Insulin untuk Atasi Diabetes
Mengejutkan! Makanan Ultra-Proses Ternyata Bisa Ubah Struktur Otak dan Picu Kecanduan Makan
Leave a comment