Sahabat.com - Masalah mata seringkali dikaitkan dengan usia lanjut, yang dapat dimengerti karena perubahan yang terkait dengan usia memang dapat memengaruhi penglihatan. Namun, kesehatan mata yang baik sangat penting untuk semua orang, tanpa memandang usia, karena masalah mata bisa berkembang pada setiap tahap kehidupan, bahkan pada anak-anak yang masih sangat muda.
Kondisi mata pada anak-anak, seperti miopi (rabun jauh), ambliopia (mata malas), dan strabismus (mata juling), dapat memengaruhi perkembangan, kemampuan belajar, dan kualitas hidup secara keseluruhan jika tidak ditangani dengan tepat. Langkah utama untuk mengatasinya adalah melalui pemeriksaan mata dini.
Pentingnya Pemeriksaan Mata Dini pada Anak
Menurut Dr. Aditi Sapovadia, seorang Dokter Spesialis Mata Anak, Konsultan Squint, dan Katarak di Rumah Sakit Mata Netradeep Maxivision, Rajkot, pemeriksaan mata sejak dini sangat penting untuk mendeteksi dan mengobati masalah penglihatan yang dapat mengganggu proses belajar dan perkembangan anak.
"Penglihatan yang baik mendukung kemampuan literasi, keterampilan motorik, dan interaksi sosial, yang membuat deteksi dan pengobatan dini bisa mencegah gangguan penglihatan jangka panjang, sehingga pemeriksaan mata ini sangat penting untuk membantu anak sukses di sekolah dan kehidupan sehari-hari," jelasnya.
Kapan Anak Harus Memiliki Pemeriksaan Mata Menyeluruh?
Dr. Sapovadia merekomendasikan agar anak menjalani pemeriksaan mata menyeluruh pertama kali sekitar usia 3-5 tahun, sebelum mereka memulai sekolah. Pemeriksaan dini ini sangat penting untuk mendeteksi masalah umum seperti rabun jauh, rabun dekat, atau mata malas (ambliopia) yang dapat memengaruhi pembelajaran dan perkembangan anak jika tidak diobati.
Sebuah studi yang diterbitkan di Ophthalmic Epidemiology menunjukkan bahwa penyakit mata pada anak-anak, seperti strabismus (mata juling) dan ambliopia (mata malas), cukup umum dan dapat memengaruhi kualitas hidup anak secara signifikan. Di Amerika Serikat, diperkirakan sekitar 2-5% anak-anak mengalami strabismus, sementara 0,8-1,8% mengalami ambliopia.
Di India, prevalensi penyakit mata pada anak-anak bervariasi. Sebuah studi di Assam menemukan bahwa miopi adalah kesalahan refraksi yang paling umum, memengaruhi 19% anak-anak, diikuti oleh astigmatisme (15,5%), dan ambliopia (2,8%). Kondisi umum lainnya termasuk konjungtivitis alergi (7,64%) dan strabismus (4,95%).
Tanda-tanda Anak Anda Memerlukan Pemeriksaan Mata Segera
Berikut adalah beberapa tanda umum yang bisa menunjukkan bahwa anak Anda membutuhkan pemeriksaan mata lebih awal:
- Sering memicingkan mata, berkedip, atau menggosok mata
- Kesulitan fokus pada objek atau masalah mengikuti objek dengan penglihatan
- Salah satu mata bergerak ke dalam atau ke luar (strabismus)
- Miringkan kepala untuk melihat lebih baik atau mengeluhkan penglihatan kabur atau ganda
- Sering mengeluhkan sakit kepala atau ketegangan mata
Perilaku-perilaku ini bisa menunjukkan adanya masalah penglihatan yang memerlukan intervensi lebih awal. Selain itu, refleks putih pada mata atau jika anak lahir prematur atau mengalami komplikasi atau infeksi selama kehamilan juga merupakan indikasi perlunya pemeriksaan mata.
Apa yang Dapat Diharapkan Orang Tua Saat Pemeriksaan Mata Pertama Anak?
Bagi banyak orang tua, pemeriksaan mata pertama anak bisa menimbulkan kecemasan. Untuk mengurangi rasa khawatir, berikut adalah apa yang bisa Anda harapkan, menurut para ahli:
- Pemeriksaan ketajaman visual menggunakan tes yang sesuai dengan usia untuk menilai sejauh mana anak dapat melihat dengan jelas.
- Pemeriksaan terhadap keselarasan dan pergerakan mata untuk mendeteksi kondisi seperti strabismus.
- Penggunaan alat seperti retinoskop untuk menilai bagaimana cahaya masuk ke mata dan mengidentifikasi kesalahan refraksi.
- Dilatasi pupil untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang retina dan saraf optik.
Untuk mempersiapkan pemeriksaan, orang tua dapat menjelaskan prosedur pemeriksaan dengan cara yang sederhana dan menenangkan, serta membawa mainan atau camilan favorit anak untuk membantu mereka merasa lebih nyaman.
Bagi orang tua yang bertanya-tanya seberapa sering anak mereka harus menjalani pemeriksaan mata, frekuensi pemeriksaan bergantung pada apakah ada masalah yang terdeteksi. Jika tidak ada masalah yang ditemukan selama pemeriksaan pertama, pedoman umumnya adalah anak-anak harus menjalani pemeriksaan mata setiap 1-2 tahun sekali, kata Dr. Sapovadia.
Namun, bagi anak-anak dengan faktor risiko atau masalah penglihatan yang sudah teridentifikasi, dokter mata mungkin akan merekomendasikan pemeriksaan lebih sering untuk memantau dan mengelola perubahan dalam penglihatan mereka.
0 Komentar
Kasur Bayi Bisa Bahayakan Otak Anak? Ini Fakta Mengejutkan yang Wajib Diketahui Para Orang Tua!
Mau Tekanan Darah Stabil Tanpa Ribet? Rahasia Sederhana Ini Lebih Ampuh dari Cuma Kurangi Garam!
Cuaca Ekstrem Bikin Kita Doyan Lemak? Ini Fakta Mengejutkannya!
Kaki Sering Dingin dan Berat? Waspada, Bisa Jadi Tanda Masalah Serius di Pembuluh Darah!
Leave a comment