Kasus dan Kematian Kanker Payudara Diprediksi Meningkat Pesat pada 2050, Apakah Kita Sudah Siap?

26 Februari 2025 11:48
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Dengan deteksi dini yang lebih baik, peningkatan akses terhadap pengobatan, dan penanganan faktor risiko yang dapat dicegah, hampir 560.000 nyawa dapat diselamatkan pada 2050, jika seluruh negara berhasil memenuhi target pengurangan kematian tahunan sebesar 2,5% yang ditetapkan oleh WHO.

Sahabat.com - Kanker payudara diperkirakan akan mengalami lonjakan signifikan pada tahun 2050, memunculkan pertanyaan besar mengenai kesiapan sistem perawatan kesehatan di seluruh dunia. 

Dalam studi terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Nature Medicine, tim internasional yang terdiri dari ahli onkologi dan peneliti kesehatan memberikan gambaran menyeluruh tentang beban kanker payudara saat ini dan di masa depan, serta menyoroti ketimpangan dalam diagnosis, pengobatan, dan tingkat kelangsungan hidup antara negara-negara di dunia.

Tingkat Kematian Terkait Kanker Payudara Tertinggi di Negara dengan HDI Rendah

Pada tahun 2022, diperkirakan setiap menit terdapat empat wanita yang didiagnosis dengan kanker payudara dan satu wanita meninggal akibat penyakit ini. 

Meskipun negara-negara berpendapatan tinggi telah mencatatkan peningkatan kelangsungan hidup berkat deteksi dini dan pengobatan yang lebih baik, negara-negara berpendapatan rendah terus menghadapi tantangan besar dengan diagnosis yang terlambat dan terbatasnya akses ke layanan kesehatan. 

Rasio kematian terhadap insiden kanker payudara bahkan dapat empat kali lebih tinggi di negara-negara dengan Indeks Pembangunan Manusia (HDI) rendah, di mana 46% wanita yang didiagnosis di bawah usia 50 tahun di wilayah ini meninggal, dibandingkan hanya 11% di negara dengan HDI sangat tinggi.

Kanker Payudara Terus Menjadi Penyebab Kematian Tertinggi di Dunia

Kanker payudara tetap menjadi jenis kanker yang paling sering didiagnosis di kalangan wanita dan merupakan penyebab utama kematian global. Penelitian ini mengungkapkan bahwa negara-negara dengan pendapatan tinggi mengalami penurunan tingkat kematian berkat deteksi dini dan pengobatan yang lebih baik, sementara negara-negara berpendapatan rendah dan menengah masih menghadapi masalah besar terkait akses terhadap perawatan yang memadai.

Tren Global Kanker Payudara

Australia dan Selandia Baru tercatat sebagai negara dengan angka insiden kanker payudara tertinggi di dunia, dengan 100,3 kasus per 100.000 wanita, lebih dari tiga kali lipat lebih tinggi dibandingkan Asia Selatan (26,7 per 100.000). 

Sedangkan di negara-negara dengan HDI rendah, angka kematian akibat kanker payudara jauh lebih tinggi dibandingkan negara-negara dengan HDI tinggi, hal ini terutama disebabkan oleh diagnosis yang terlambat, keterbatasan dana untuk pengobatan, dan kekurangan tenaga medis terlatih serta fasilitas radioterapi.

Tantangan Masa Depan dan Proyeksi Kanker Payudara di 2050

Proyeksi untuk tahun 2050 menunjukkan lonjakan yang mengkhawatirkan, dengan diperkirakan 3,2 juta kasus baru dan lebih dari 1,1 juta kematian akibat kanker payudara. Tren ini akan sangat mempengaruhi negara-negara berkembang yang menghadapi tantangan besar seperti urbanisasi yang cepat, perubahan demografis, dan faktor gaya hidup yang turut berkontribusi pada peningkatan insiden kanker payudara.

Pentingnya upaya global untuk memperbaiki infrastruktur perawatan kesehatan, memperluas akses terhadap pemeriksaan payudara klinis sebagai alternatif yang lebih murah dibandingkan mammografi, serta meningkatkan kesadaran akan perilaku yang mengurangi risiko, sangat ditekankan oleh peneliti dalam studi ini.

Studi ini menegaskan pentingnya intervensi mendesak untuk mengurangi ketimpangan dalam kelangsungan hidup antara negara kaya dan miskin. 

Dengan deteksi dini yang lebih baik, peningkatan akses terhadap pengobatan, dan penanganan faktor risiko yang dapat dicegah, hampir 560.000 nyawa dapat diselamatkan pada 2050, jika seluruh negara berhasil memenuhi target pengurangan kematian tahunan sebesar 2,5% yang ditetapkan oleh WHO.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment