Kehilangan Indra Penciuman Terkait dengan Lebih dari 100 Penyakit

31 Oktober 2024 17:27
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Dengan menunjukkan bagaimana pengayaan penciuman dapat mengurangi peradangan, penelitian ini telah meletakkan dasar untuk studi-studi mendatang yang bertujuan mengeksplorasi penggunaan terapeutik aroma untuk mengatasi berbagai kondisi medis.

Sahabat.com - Peneliti dari Charlie Dunlop School of Biological Sciences, bekerja sama dengan The Oxford Research Centre in the Humanities, mengungkapkan hubungan kuat antara kehilangan indra penciuman dan peradangan dalam 139 kondisi medis. Penelitian ini dipimpin oleh profesor emeritus Michael Leon, serta peneliti Cynthia Woo dan Emily Troscianko. Temuan ini menyoroti koneksi yang kurang dikenal namun berpotensi mengubah hidup: peran indra penciuman dalam menjaga kesehatan fisik dan mental.

Studi ini diterbitkan dalam Frontiers in Molecular Neuroscience.

Disfungsi olfaktori, yang sering dianggap sebagai ketidaknyamanan kecil, ternyata dapat menjadi tanda awal dari berbagai penyakit neurologis dan tubuh, seperti yang diindikasikan oleh penelitian ini.

"Data ini sangat menarik karena sebelumnya kami menemukan bahwa pengayaan penciuman dapat meningkatkan daya ingat orang dewasa yang lebih tua hingga 226%," ujar Leon. "Kami kini mengetahui bahwa aroma yang menyenangkan dapat mengurangi peradangan, yang mungkin mengarah pada mekanisme bagaimana aroma tersebut dapat meningkatkan kesehatan otak."

Temuan ini, tambahnya, dapat memiliki implikasi penting dalam mengurangi gejala dan mungkin bahkan memperlambat onset penyakit tertentu melalui stimulasi olfaktori terapeutik.

Penelitian ini menelusuri secara metodis 139 kondisi medis yang terkait dengan kehilangan penciuman dan peningkatan peradangan, mengungkap wawasan tentang jalur bersama yang menghubungkan kedua faktor tersebut. Kehilangan penciuman, yang sering mendahului kondisi seperti Alzheimer dan Parkinson, dapat berfungsi sebagai indikator awal dari onset penyakit, memungkinkan pendekatan terapeutik yang lebih proaktif.

"Menelusuri studi untuk begitu banyak kondisi medis sangatlah sulit," kata Leon, mengingat kompleksitas menghubungkan kehilangan penciuman dengan berbagai gangguan. Tantangan ini, tambahnya, menekankan pentingnya temuan ini dalam menjadikan kesehatan olfaktori sebagai bagian integral dari kesejahteraan secara keseluruhan.

Dengan menunjukkan bagaimana pengayaan penciuman dapat mengurangi peradangan, penelitian ini telah meletakkan dasar untuk studi-studi mendatang yang bertujuan mengeksplorasi penggunaan terapeutik aroma untuk mengatasi berbagai kondisi medis.

"Akan menarik untuk melihat apakah kami dapat meredakan gejala kondisi medis lainnya dengan pengayaan penciuman," kata Leon.

Bersama dengan Woo, Leon kini sedang mengembangkan perangkat untuk memberikan terapi olfaktori, yang berpotensi sebagai cara baru dan non-invasif untuk meningkatkan hasil kesehatan.

Seiring sains terus mengungkap dampak mendalam dari indra kita terhadap kesehatan, penelitian ini menekankan kebutuhan kritis untuk studi lebih lanjut mengenai terapi olfaktori.
 

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment