Sahabat.com - Anak-anak yang mengalami patah tulang dan kekurangan vitamin D memerlukan waktu penyembuhan yang lebih lama dibandingkan dengan mereka yang memiliki kadar vitamin D yang cukup.
Temuan ini muncul dari sebuah penelitian terbaru yang dilakukan oleh Universitas Florida, yang mengungkapkan pentingnya peran vitamin D dalam proses pemulihan tulang pada anak-anak.
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa anak-anak dengan patah tulang yang tidak memerlukan pembedahan dan kekurangan vitamin D membutuhkan waktu pemulihan sekitar 20 hari lebih lama.
Selain itu, patah tulang pada anak-anak ini juga memerlukan waktu dua bulan lebih lama untuk tidak terlihat lagi pada sinar-X. Untuk kasus patah tulang yang memerlukan pembedahan, waktu pemulihan bisa memakan waktu satu bulan lebih lama, dan empat bulan sebelum fraktur tersebut tidak lagi terlihat pada hasil sinar-X.
Temuan ini menggarisbawahi pentingnya memastikan anak-anak mendapatkan asupan vitamin D yang cukup. Vitamin D dapat ditemukan dalam berbagai makanan, seperti ikan salmon dan ikan berminyak lainnya, kuning telur, sereal yang difortifikasi, susu, keju, dan jamur. Selain itu, tubuh juga dapat memproduksi vitamin D secara alami saat terpapar sinar matahari.
Para peneliti menekankan bahwa meskipun patah tulang pada anak-anak yang aktif mungkin sulit dihindari, pemberian pola makan yang sehat dan cukup vitamin D, serta mendorong anak-anak untuk banyak beraktivitas di luar ruangan, dapat membantu mempercepat proses penyembuhan dan mendukung kesehatan tulang mereka.
Dengan temuan ini, para orang tua dan pengasuh diimbau untuk lebih memperhatikan kebutuhan vitamin D anak-anak mereka guna mendukung pemulihan tulang yang optimal.
0 Komentar
Billie Eilish Dikabarkan Menunjukkan Tanda-tanda Paranoia
Apakah Anak Anda Sering Sakit Saat Musim Dingin? Ahli Berikan Tips untuk Meningkatkan Imunitas
Ilmuwan Ungkap Mikroba yang Mungkin Hidup di Microwave Anda
Aktivitas Kuno Ini Dinyatakan Dapat Meningkatkan Kesehatan dan Memperpanjang Umur, Benarkah?
Konsumsi Daging Merah Bisa Meningkatkan Risiko Diabetes Tipe 2, Banyak yang Belum Tahu
Para Ilmuwan Menemukan Kode Kanker dengan Penemuan Protein Terobosan
Leave a comment