Sahabat.com - Interaksi yang hangat antara orang tua dan anak sangat penting untuk mengoptimalkan perkembangan emosi. Pola asuh bersama dapat diterapkan pada proses ini.
Pola asuh Co-regulation adalah gaya pengasuhan dimana orang tua berperan sebagai pengatur emosi anak. Artinya orang tua diharapkan hadir dan bersedia membantu anak-anaknya dalam memahami perasaan dan emosi mereka agar:
Mengekspresikannya dengan Cara yang Sehat
Mengontrol Emosi
Dengan Orang Lain
Orang tua membantu anak belajar mengendalikan emosi. Misalnya, anak-anak banyak menjatuhkan barang di supermarket. Pola asuh Co-regulation melibatkan orang tua yang menunjukkan empati dan menunjukkan perilaku tenang daripada menyalahkan atau marah.
Anak-anak yang lebih baik dalam mengelola emosinya cenderung lebih tangguh dan berkembang dalam lingkungan yang penuh tekanan.
"Kemampuan seorang anak untuk menerima kekecewaan dan kecemasan adalah proses perkembangan yang sangat panjang yang sebagian besar anak tidak berkembang hingga dewasa,'' kata Robertson, psikolog anak dan penulis.
Jika seorang anak marah karena tidak diperbolehkan membeli es krim, bisa jadi ia dianggap anak nakal. Namun yang terjadi justru mereka belum memiliki keterampilan untuk menghadapi kekecewaan tersebut.
Berbeda dengan pola asuh yang lembut yang mirip dengan pengaturan bersama, pola asuh otoritatif cenderung mengabaikan perkembangan sosial emosional anak, menurut Delahook.
Bagaimana cara mengasuh anak dengan pengaturan bersama dapat dicapai?
Apakah Anda ingin mempraktikkan pengasuhan bersama dengan anak Anda, berikut adalah beberapa langkah untuk memulai.
1. Tenang dulu
Untuk membantu anak mengendalikan emosinya, orang tua harus melakukannya sendiri terlebih dahulu. Sebelum bereaksi dengan marah terhadap sesuatu, tarik napas dalam-dalam dan tenangkan diri sejenak.
“Anak-anak meminjam sistem saraf orang tuanya. Anak-anak mengikuti instruksi orang tuanya terlepas dari apakah orang tuanya mampu mengatur perilakunya sendiri,” tambah psikolog perkembangan Aliza Pressman.
2. Perlakukan anak Anda dengan tenang
Saat ingin berbicara dengan anak, usahakan untuk tidak meninggikan suara atau terlihat marah. Dengan sering melakukannya, ia justru meningkatkan emosinya.
"Daripada menjauh atau menegur terlalu keras, luangkan waktu beberapa menit untuk menenangkan diri. Tunjukkan pendekatan yang tenang dan penuh perhatian melalui suara, ekspresi wajah, dan emosi Anda," saran Delahook.
Artinya, Anda dapat melembutkan ekspresi wajah dan mengekspresikan suasana stabil dengan menggunakan nada yang tenang.
3. Validasi emosi anak Anda dan ajari mereka batasan
Mengenali dan memvalidasi emosi anak Anda membantu mereka belajar mengatur diri.
"Ketika orang tua mengalami kekecewaan terhadap kepastian emosional yang penuh kasih, hal ini mengurangi respons stres pada otak dan tubuh anak-anak," kata Delahook.
Dengan kata lain, kehadiran dan perhatian orang dewasa mengubah cara tubuh dan otak anak merespons stres. Ini juga membantu mengurangi hormon stres.
Namun perlu diingat bahwa tujuan dari pola asuh co-regulatory adalah untuk menenangkan anak dan tidak selalu menuruti kebutuhan anak.
Misalnya, jika anak Anda sedang kesal dan ingin membolos, katakan sesuatu seperti, ``Saya tahu sulit untuk pergi ke sekolah hari ini. Saya tahu kamu lelah, tetapi saya harus pergi.'' Anda bisa mengatakannya "Hmm."
Validasi emosi anak dengan tetap menjaga batasan yang tegas. Dengan cara ini, anak-anak melihat orang tuanya sebagai orang yang tegas dan memberikan keamanan emosional sambil menetapkan batasan.
0 Komentar
Terungkap! ADHD Bisa Picu Gangguan Cemas Serius pada Anak Perempuan, Waspadai Gejalanya Sejak Dini!
Hati-Hati, Mobil SUV Bisa Jadi Pembunuh Diam-Diam di Jalanan!
Miris! Orang Tua yang Kecanduan Alkohol 2 Kali Lebih Rentan Menyakiti Anak, Ini Fakta Mengejutkannya
Fakta Mengejutkan: Perempuan Kini Unggul di Olahraga Ekstrem, Sahabat Pasti Nggak Nyangka!
Bahaya Tersembunyi di Balik Asap Manis Vape: Bisa Bikin Paru-Paru Rusak Permanen, Sahabat!
Leave a comment