Kok Bisa Berat Badan Naik Lagi Setelah Berhenti Minum Obat Diet? Ini Penjelasannya!

22 Juli 2025 14:37
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Sebuah studi terbaru yang dimuat di BMC Medicine mengungkap hal yang mungkin bikin kamu garuk-garuk kepala: ternyata, setelah berhenti minum obat diet, berat badan bisa naik lagi, lho!

Sahabat.com - Buat kamu yang pernah atau sedang minum obat penurun berat badan, wajib banget tahu info ini. 

Sebuah studi terbaru yang dimuat di BMC Medicine mengungkap hal yang mungkin bikin kamu garuk-garuk kepala: ternyata, setelah berhenti minum obat diet, berat badan bisa naik lagi, lho! Fenomena ini diamati dari 11 uji coba acak yang dianalisis oleh Xiaoling Cai, Linong Ji, dan tim peneliti lainnya.

Dalam studi ini, para peneliti mengamati data dari 1.574 pasien yang mengonsumsi obat anti-obesitas (anti-obesity medications/AOMs) dan 893 orang dari kelompok kontrol. Obat-obatan yang diteliti antara lain orlistat, phentermine-topiramate, hingga semaglutide—yang merupakan bagian dari keluarga glucagon-like peptide-1 receptor agonists alias GLP-1 RA. GLP-1 sendiri awalnya dikembangkan untuk mengelola diabetes, tapi belakangan populer sebagai cara baru untuk menurunkan berat badan.

Selama penggunaan obat, para peserta mengalami penurunan berat badan yang cukup signifikan. Tapi, delapan minggu setelah berhenti minum obat, berat badan mulai merangkak naik lagi. Tren kenaikan ini bahkan terus terjadi selama rata-rata 20 minggu sebelum akhirnya stabil. 

Yang mengejutkan, sebagian peserta yang mengonsumsi tirzepatide—salah satu jenis GLP-1 RA—bahkan mengalami kenaikan berat badan hampir setengah dari yang sudah berhasil mereka turunkan setelah mereka dialihkan ke plasebo.

“Berat badan kembali naik mulai minggu kedelapan setelah pengobatan dihentikan,” ungkap para peneliti. 

Kenaikan ini bervariasi tergantung jenis obat, kondisi diabetes yang dimiliki pasien, dan apakah mereka tetap menjaga pola makan dan aktivitas fisik atau tidak. Jadi, bukan hanya obat yang menentukan hasil, gaya hidup pun tetap punya peran besar.
Namun penting untuk dicatat, studi ini tidak memasukkan data dari pasien yang menjalani operasi bariatrik atau intervensi gaya hidup seperti diet intens dan olahraga terstruktur. 

Jadi, meski temuan ini cukup jelas menunjukkan adanya efek ‘rebound’ setelah berhenti minum obat diet, belum bisa dibandingkan langsung dengan metode penurunan berat badan lainnya seperti gastric bypass atau vertikal banded gastroplasty.

Intinya, kalau kamu berencana menggunakan obat penurun berat badan, kamu juga harus siap untuk komit dengan gaya hidup sehat. Karena kalau enggak, siap-siap deh berat badan kembali menyapa begitu pengobatan selesai. Obat bisa bantu start, tapi yang menentukan hasil jangka panjang tetap kamu sendiri.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment