Makan Cokelat Sebelum Tidur Bisa Bikin Susah Tidur, Ini Alasannya!

17 Oktober 2025 19:20
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Menurut ahli gizi, cokelat mengandung kafein dan theobromine, dua stimulan alami yang bisa membuat otak tetap aktif bahkan saat tubuhmu sudah ingin beristirahat.

Sahabat.com - Menikmati sepotong cokelat sebelum tidur memang terdengar manis, tapi ternyata kebiasaan ini bisa mengganggu kualitas tidurmu tanpa disadari. Meski cokelat dikenal bisa memperbaiki mood, di sisi lain ia juga mengandung zat yang bisa membuat kamu lebih sulit terlelap. 

Menurut ahli gizi, cokelat mengandung kafein dan theobromine, dua stimulan alami yang bisa membuat otak tetap aktif bahkan saat tubuhmu sudah ingin beristirahat.

Ahli gizi Brannon Blount, M.S., RDN, LDN, menjelaskan bahwa semakin tinggi kadar kakao dalam cokelat, semakin tinggi pula kadar kafeinnya. 

“Kandungan kafein dalam cokelat tergantung dari kadar kakaonya. Cokelat hitam memiliki lebih banyak kafein dibanding cokelat susu,” ungkapnya. 

Dalam 1 ons cokelat hitam, terdapat sekitar 23 miligram kafein, sedangkan cokelat susu hanya sekitar 6 miligram. Walau jumlahnya lebih rendah dari kopi, kafein sekecil apapun tetap bisa mengganggu tidur jika dikonsumsi terlalu malam.

Selain kafein, cokelat juga mengandung theobromine, stimulan yang lebih ringan namun tetap berdampak pada detak jantung dan sistem saraf. 

Ahli gizi Lindsey Janeiro, RDN, menyebutkan bahwa theobromine paling tinggi ditemukan pada cokelat hitam. 

“Zat ini bisa meningkatkan detak jantung dan membuat tubuh lebih sulit rileks saat waktu tidur tiba,” jelasnya. 

Karena itu, sebaiknya hindari makan cokelat dalam empat jam sebelum tidur agar tidak mengganggu proses tubuh untuk beristirahat, seperti disarankan oleh ahli gizi Sheila Patterson, RD, CDCES.

Bukan hanya karena stimulan, cokelat—terutama cokelat susu—juga tinggi gula yang bisa memicu lonjakan gula darah. 

Hal ini bisa membuat tidur menjadi tidak nyenyak karena kadar gula yang naik-turun sepanjang malam. 

“Gula bisa menyebabkan kualitas tidur menurun karena fluktuasi energi yang membuat kamu sering terbangun,” ujar Blount.

Kalau kamu tetap ingin menikmati cokelat di malam hari, para ahli menyarankan untuk makan dalam porsi kecil dan tidak terlalu larut malam. Bisa juga dikombinasikan dengan makanan kaya protein atau serat seperti yogurt Greek dengan potongan buah beri atau segenggam kacang. 

Kombinasi ini membantu menstabilkan kadar gula darah dan membuat tubuh lebih siap untuk tidur nyenyak.
Untuk kamu yang ingin camilan sehat sebelum tidur, beberapa pilihan yang direkomendasikan para ahli antara lain buah ceri, roti gandum dengan pisang dan selai kacang, yogurt Greek dengan buah beri, atau segelas susu hangat. 

Makanan-makanan ini mengandung nutrisi seperti triptofan, magnesium, dan melatonin yang membantu tubuh rileks dan memperbaiki kualitas tidur.

Ahli gizi Janeiro juga menekankan pentingnya menjaga rutinitas tidur yang konsisten. 

“Tidurlah di jam yang sama setiap hari, bahkan di akhir pekan. Konsistensi membantu tubuh mengenali waktu istirahat secara alami,” jelasnya. 

Selain itu, kurangi penggunaan gawai sebelum tidur karena cahaya biru dari layar bisa menekan produksi hormon melatonin yang membantu kamu mengantuk.

Kesimpulannya, cokelat tetap bisa dinikmati sebagai bagian dari gaya hidup sehat, asal dikonsumsi dengan bijak. Jika kamu pencinta cokelat, nikmatilah sepotong kecil di sore hari, bukan sebelum tidur. 

Dengan begitu, kamu tetap bisa menikmati rasa manisnya tanpa mengorbankan waktu istirahat malam yang berharga. 

Seperti kata Blount, “Kuncinya bukan berhenti makan cokelat, tapi tahu kapan waktu terbaik untuk menikmatinya.”

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment