Makan Ikan Dapat Memperlambat Perkembangan Disabilitas pada Penderita Multiple Sclerosis

26 Februari 2025 14:13
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi ikan yang tinggi saat diagnosis terkait dengan penurunan risiko hingga 44% terhadap peningkatan disabilitas yang terkonfirmasi.

Sahabat.com - Studi terbaru yang diterbitkan dalam Journal of Neurology Neurosurgery & Psychiatry menunjukkan bahwa konsumsi ikan yang tinggi, baik ikan tanpa lemak maupun ikan berlemak, dapat memperlambat perkembangan disabilitas pada penderita Multiple Sclerosis (MS). 

Penelitian ini menunjukkan bahwa sifat antiinflamasi dan neuroprotektif yang terkandung dalam ikan mungkin menjadi faktor kunci, yang menyoroti pentingnya diet dalam pengelolaan penyakit MS.

Penelitian yang dilakukan di Swedia ini melibatkan 2.719 peserta yang baru didiagnosis MS, dengan usia rata-rata 38 tahun, yang terdaftar dalam Epidemiologic Investigation of Multiple Sclerosis (EIMS) antara April 2005 hingga Juni 2015. 

Para peserta memberikan informasi tentang kebiasaan diet mereka, termasuk konsumsi ikan yang dibagi dalam kategori: jarang atau tidak pernah, 1-3 kali sebulan, dan setiap minggu.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi ikan yang tinggi saat diagnosis terkait dengan penurunan risiko hingga 44% terhadap peningkatan disabilitas yang terkonfirmasi. 

Selain itu, peserta yang lebih sering mengonsumsi ikan juga memiliki risiko yang lebih rendah untuk berkembang ke tingkat disabilitas yang lebih parah (EDSS 3 dan 4).

Di samping itu, analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa peningkatan konsumsi ikan setelah diagnosis mengurangi risiko perkembangan disabilitas. 

Partisipan yang meningkatkan skor konsumsi ikan mereka dalam lima tahun setelah diagnosis memiliki risiko yang lebih rendah untuk mengalami penurunan kondisi disabilitas.

Penelitian ini juga mempertimbangkan faktor-faktor lain yang mungkin mempengaruhi hasil, seperti aktivitas fisik, berat badan (BMI), kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, serta paparan sinar matahari. 

Hasil ini tetap valid meskipun dilakukan penyesuaian terhadap tingkat vitamin D.
Para peneliti mengemukakan bahwa meskipun asam lemak omega-3 yang terdapat dalam ikan berlemak dapat berperan dalam mengurangi perkembangan disabilitas, manfaat yang terlihat dari konsumsi ikan tanpa lemak menunjukkan bahwa faktor lain juga mungkin berperan. 

Salah satu kemungkinan adalah taurine, asam amino yang ditemukan dalam ikan dan makanan laut, yang memiliki efek antioksidan dan antiinflamasi yang dapat menjadi agen terapeutik untuk gangguan neurologis.

Para peneliti menyimpulkan bahwa hasil ini memperkuat peran penting diet, khususnya konsumsi ikan, sebagai faktor yang dapat diubah untuk melengkapi strategi terapi yang ada dalam pengelolaan MS.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment