Makan Sayur dan Biji-Bijian Bisa Cegah Kanker Darah? Hasil Studi Ini Bikin Kaget!

03 Juni 2025 17:10
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Baru-baru ini, peneliti dari Memorial Sloan Kettering Cancer Center menemukan bahwa pola makan tinggi serat berbasis nabati bisa membantu mencegah perkembangan kanker darah kedua paling umum, yaitu multiple myeloma.

Sahabat.com - Sahabat, kalau kamu masih ragu buat mulai hidup sehat dengan makanan nabati, mungkin hasil penelitian ini bisa bikin kamu berubah pikiran. 

Baru-baru ini, peneliti dari Memorial Sloan Kettering Cancer Center menemukan bahwa pola makan tinggi serat berbasis nabati bisa membantu mencegah perkembangan kanker darah kedua paling umum, yaitu multiple myeloma. 

Yang menarik, diet ini bukan cuma mudah dijalani dan disukai para peserta, tapi juga terbukti memperbaiki banyak faktor yang berpotensi memperlambat kondisi prakanker yang bisa berkembang jadi kanker darah tersebut.

Multiple myeloma biasanya diawali dengan kondisi abnormal pada sel plasma di sumsum tulang, yang sebenarnya belum bersifat kanker. Nah, berat badan berlebih, pola makan buruk, dan ketidakseimbangan bakteri usus ternyata bisa mempercepat munculnya kondisi ini. 

Karena itu, para peneliti mulai melirik gaya hidup dan pola makan sebagai kunci pencegahan. 

“Penelitian kami menekankan pentingnya kualitas makanan sejak awal kemunculan penyakit, dan ini bisa jadi pedoman penting untuk uji klinis di masa depan,” ujar Francesca Castro, ahli gizi klinis yang terlibat dalam studi ini.

Penelitian ini dipresentasikan langsung oleh Castro dalam pertemuan tahunan American Society for Nutrition di Orlando, dan jadi salah satu sorotan utama. Uniknya, selama ini penelitian soal kanker darah lebih sering fokus pada genetika dan imunologi. Tapi kali ini, mereka mencoba pendekatan berbeda—yakni dari dapur dan piring makan kita. 

“Dalam situasi di mana pasien merasa tak punya kendali, mengubah pola makan bisa jadi cara untuk mengambil alih kendali atas risiko penyakit dan keberhasilan pengobatan mereka,” jelas dr. Urvi A. Shah, ilmuwan utama dalam studi ini.

Dalam studi percontohan yang termasuk dalam proyek NUTRIVENTION ini, sebanyak 20 orang dengan risiko tinggi multiple myeloma diberikan makanan tinggi serat berbasis nabati selama 12 minggu, plus konseling nutrisi selama 24 minggu, dan diikuti hingga satu tahun. Para peserta diajak makan sepuasnya, asalkan tetap mengonsumsi makanan utuh nabati seperti buah, sayur, biji-bijian utuh, kacang, dan polong-polongan. Sebaliknya, makanan olahan, gula tambahan, produk hewani, dan biji-bijian olahan diminta untuk dihindari.

Hasilnya? Luar biasa. Sebelum studi dimulai, hanya 20% dari total kalori peserta berasal dari makanan nabati tinggi serat. Tapi setelah 12 minggu, jumlah itu melonjak jadi 91%! Berat badan mereka juga turun rata-rata 7% dan stabil sampai satu tahun kemudian. Yang bikin makin semangat, dua peserta bahkan menunjukkan perlambatan perkembangan penyakitnya, sementara sisanya tidak mengalami perburukan.

Bukan cuma itu, kualitas hidup mereka meningkat, resistensi insulin dan profil lemak membaik, peradangan berkurang, dan keragaman mikrobioma usus juga ikut meningkat. 

“Kami juga melihat adanya peningkatan respon imun dan metabolik secara menyeluruh. Ini menunjukkan bahwa diet tinggi serat bisa juga mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan gangguan metabolik lainnya,” tambah Shah.

Sayangnya, kebanyakan orang Amerika hanya mengonsumsi sekitar 15 gram serat per hari, jauh di bawah anjuran 28 gram. 

Castro menyarankan cara simpel untuk menambah serat, 
“Coba pikirkan makanan apa yang bisa kamu tambahkan atau tukar. Sesimpel menambahkan buah di akhir makan atau mengganti nasi putih dengan nasi merah. Makan serat lebih banyak bukan cuma baik buat mencegah kanker, tapi juga buat kesehatan secara keseluruhan.”

Penelitian ini masih terus berlanjut dengan uji coba lebih besar, termasuk membandingkan efek diet langsung dengan suplemen pada kesehatan usus. Mereka juga ingin tahu apakah diet ini bisa membantu kondisi darah prakanker lain seperti clonal hematopoiesis yang bisa berujung pada leukemia.
Jadi, masih mau makan seadanya atau mulai isi piringmu dengan warna-warni dari alam?

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment