Memahami Risiko Penyakit dari Susu Mentah dan Pentingnya Pasteurisasi

27 Februari 2025 14:32
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Dengan melakukan pasteurisasi, kita dapat melindungi masyarakat dari berbagai patogen yang terdapat dalam susu mentah.

Sahabat.com - Susu mentah baru-baru ini menjadi sorotan karena sampel yang banyak mengandung virus penyebab H5N1, atau flu burung, dengan Departemen Pertanian AS meluncurkan program pada Desember untuk melacak virus ini melalui pengujian susu. 

Namun, flu burung bukanlah satu-satunya patogen penyebab penyakit yang tersembunyi dalam susu mentah; susu yang tidak dipasteurisasi juga dapat mengandung bakteri seperti E. coli dan Listeria.

Penelitian terbaru dari Stanford Medicine menemukan bahwa virus lain yang mempengaruhi hewan dan manusia, yaitu virus demam Rift Valley, dapat tetap aktif dalam sampel susu mentah selama kira-kira waktu yang dibutuhkan seseorang untuk meminumnya. 

Virus demam Rift Valley adalah penyakit virus akut yang ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk atau cairan tubuh hewan yang terinfeksi. 

Penemuan ini mencerminkan penelitian Stanford sebelumnya yang menunjukkan bahwa virus flu dapat tetap menular dalam susu mentah yang disimpan di lemari es hingga lima hari.

Meskipun virus demam Rift Valley lebih banyak ditemukan di Sub-Sahara Afrika, temuan ini memiliki implikasi penting dalam memahami risiko penyakit manusia akibat mengonsumsi susu mentah. 

Brian Dawes, MD, PhD, seorang peneliti penyakit menular di Stanford Medicine, memimpin penelitian ini. 

"Kami berpikir virus demam Rift Valley dalam susu adalah ancaman besar yang belum terdeteksi, dan temuan kami menunjukkan bahwa ada potensi masalah besar yang perlu diteliti lebih lanjut," kata Dawes.

Dawes menjelaskan bahwa penelitian ini sangat penting untuk memahami berapa lama virus demam Rift Valley tetap menular dalam susu. 

"Penelitian ini menunjukkan bahwa mereka yang terpapar susu mentah di daerah yang terjangkit virus ini berisiko terkena virus tersebut," tambahnya. 

Meskipun penelitian ini mengindikasikan risiko besar penularan virus dari susu mentah yang terkontaminasi, masih perlu dilakukan studi lebih lanjut untuk memastikan apakah virus ini dapat menyebabkan penyakit pada manusia yang mengonsumsi susu tersebut.

Dawes juga membahas pentingnya pendekatan One Health, yaitu pendekatan yang mengakui bahwa kesehatan manusia dan hewan saling terkait dan harus ditangani secara bersamaan. Hal ini karena banyak produk hewan, seperti susu, membawa risiko infeksi zoonotik, terutama virus baru seperti H5N1.

Temuan ini semakin menegaskan pentingnya proses pasteurisasi. Penelitian menunjukkan bahwa pasteurisasi secara efektif membunuh virus, baik itu virus demam Rift Valley atau flu burung. 

Dengan melakukan pasteurisasi, kita dapat melindungi masyarakat dari berbagai patogen yang terdapat dalam susu mentah.

Dawes menekankan perlunya pemantauan penyakit yang lebih proaktif dan penelitian untuk memahami bagaimana virus menyebar dari hewan ke manusia melalui produk hewan, serta perlunya kerjasama yang erat antara penyedia layanan kesehatan manusia dan hewan dalam menghadapi tantangan ini.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment