Memahami Virus Marburg yang Mematikan, Wabah Ini Melanda Negara Rwanda

07 Oktober 2024 14:42
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Masa inkubasi virus Marburg dapat berkisar antara dua hingga 21 hari. Kematian bisa terjadi delapan atau sembilan hari setelah gejala muncul, dalam kasus paling parah. Pasien dengan sistem kekebalan tubuh lemah lebih rentan terhadap infeksi berat.

Sahabat.com - Sejak akhir September 2024, Rwanda telah melaporkan wabah infeksi virus Marburg yang berbahaya. Hingga 3 Oktober 2024, terdapat 11 kematian akibat virus ini, dengan total 36 kasus infeksi yang tercatat. Menurut DW, virus Marburg termasuk dalam sepuluh infeksi virus paling mematikan di dunia, dengan tingkat kematian mencapai 88 persen. Selain Rwanda, negara-negara lain seperti Jerman, Serbia, Angola, Guinea, Ghana, Kongo, Uganda, Tanzania, Kenya, dan Afrika Selatan juga pernah melaporkan penularan virus ini. Lalu, apa sebenarnya virus Marburg yang sedang mewabah di Rwanda?

Apa Itu Virus Marburg?

Virus Marburg adalah anggota keluarga Filoviridae, yang juga mencakup virus Ebola. Virus ini pertama kali diidentifikasi pada tahun 1967 di kota Marburg, Jerman, dan secara bersamaan ditemukan di Belgrade, Serbia. Virus ini dapat menyebabkan demam berdarah yang serius dan berpotensi fatal karena kemampuannya merusak dinding pembuluh darah, menyebabkan pendarahan internal. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan tingkat kematian akibat Marburg berkisar antara 24 hingga 88 persen, dengan sekitar setengah dari semua pasien dilaporkan meninggal.

Cara Penularan Virus Marburg

Virus Marburg awalnya menular kepada manusia melalui kontak dengan air liur, urine, atau feses dari kelelawar Rousettus aegyptiacus yang terinfeksi. Kelelawar ini biasanya berada di tambang atau gua. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di AS, orang yang berisiko tinggi termasuk mereka yang berinteraksi langsung dengan hewan terinfeksi atau kotorannya. Kontak dengan primata yang terinfeksi juga bisa menularkan virus ini. Tenaga kesehatan yang merawat pasien harus menggunakan alat pelindung sesuai standar protokol kesehatan. Virus ini tidak menular melalui udara, tetapi dapat berpindah antarindividu melalui kontak langsung dengan cairan tubuh, terutama jika terdapat luka pada kulit.

Gejala Virus Marburg

Masa inkubasi virus Marburg dapat berkisar antara dua hingga 21 hari. Kematian bisa terjadi delapan atau sembilan hari setelah gejala muncul, dalam kasus paling parah. Pasien dengan sistem kekebalan tubuh lemah lebih rentan terhadap infeksi berat. Gejala awal termasuk demam tinggi, sakit kepala, kelelahan, serta nyeri otot dan sendi. Setelah tiga hari, gejala dapat berkembang menjadi diare parah, nyeri perut, mual, dan muntah. Fase awal infeksi berlangsung lima hingga tujuh hari dengan gejala meliputi:

- Demam
- Sakit kepala
- Batuk
- Nyeri otot atau sendi
- Ruam

Setelah fase ini, gejala yang lebih serius dapat muncul, termasuk pendarahan dari berbagai bagian tubuh dan kebingungan. Dalam kasus yang fatal, pasien bisa kehilangan banyak darah dan mengalami syok.

Pengobatan Infeksi Virus Marburg

Saat ini, belum ada vaksin atau pengobatan antivirus khusus untuk infeksi virus Marburg. Perawatan medis bertujuan untuk meredakan gejala dan memperkuat sistem imun pasien. Langkah-langkah perawatan meliputi istirahat, terapi hidrasi, serta menjaga tekanan darah stabil. Obat-obatan dapat diberikan untuk menurunkan demam atau menghentikan diare dan muntah. Transfusi darah mungkin diperlukan untuk mengatasi kehilangan darah yang signifikan. Obat antiviral seperti remdesivir sedang dalam uji klinis untuk pengobatan Ebola dan akan diuji juga terhadap virus Marburg.

Pencegahan Penularan Virus Marburg

Untuk mencegah penularan virus Marburg, beberapa langkah penting yang perlu diambil meliputi:

- Menggunakan alat pelindung seperti masker, kacamata, dan sarung tangan saat merawat pasien.
- Menghindari kontak dengan cairan tubuh penderita.
- Tidak berhubungan seksual dengan penderita tanpa perlindungan.
- Menghindari kontak dengan kelelawar dan primata, terutama di daerah wabah.
- Tidak mengonsumsi daging hewan liar.
- Memantau kemunculan gejala selama 21 hari setelah kembali dari daerah terjangkit dan segera mencari bantuan medis jika gejala muncul.

Dengan memahami penyebab, penularan, dan langkah pencegahan terhadap virus Marburg, kita dapat meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit menular ini.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment