Mengapa Beberapa Wanita Mengonsumsi Obat Flu untuk Membantu Kehamilan: Tinjauan dan Bukti

16 Oktober 2024 14:04
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Banyak pengguna TikTok mengklaim bahwa penggunaan Mucinex, obat batuk dan pilek yang mengandung guaifenesin, membantu mereka hamil.

Sahabat.com - Keinginan untuk memiliki anak biologis merupakan harapan banyak wanita, terutama bagi mereka yang berjuang dengan masalah infertilitas. Dalam pencarian solusi, beberapa wanita beralih ke "metode Mucinex," yang kini tren di media sosial, terutama TikTok.

Banyak pengguna TikTok mengklaim bahwa penggunaan Mucinex, obat batuk dan pilek yang mengandung guaifenesin, membantu mereka hamil. Namun, bagaimana obat yang dirancang untuk meredakan gejala flu ini dapat berpengaruh pada kesuburan?

Pada saat hubungan seksual, sperma disimpan di bagian atas vagina dan harus melewati serviks untuk mencapai dan membuahi sel telur. Leher rahim memproduksi lendir serviks yang mengatur keluarnya sperma, dan konsistensi lendir ini berubah sepanjang siklus menstruasi, menjadi lebih optimal saat ovulasi. Jika lendir terlalu kental, hal ini bisa menghambat perjalanan sperma. Oleh karena itu, ada anggapan bahwa mengonsumsi Mucinex dapat mengencerkan lendir serviks, memudahkan sperma untuk mencapai sel telur.

Dengan meningkatnya popularitas aplikasi pelacak kesuburan, banyak wanita kini lebih sadar akan tanda-tanda masa subur mereka, termasuk konsistensi lendir serviks. Beberapa mungkin mencari cara untuk mengoptimalkan peluang pembuahan melalui metode yang tampak sederhana seperti Mucinex, daripada melakukan perubahan gaya hidup yang lebih besar.

Namun, penting untuk dicatat bahwa bukti ilmiah yang mendukung penggunaan Mucinex sebagai alat bantu kesuburan sangat terbatas. Salah satu studi yang paling sering dirujuk adalah penelitian tahun 1982 yang diterbitkan dalam jurnal Fertility and Sterility. Dalam studi tersebut, 40 pasangan yang mengalami infertilitas "masalah serviks" diberikan 200 mg guaifenesin tiga kali sehari. Hasilnya, 15 pasangan hamil, tetapi tanpa kelompok kontrol, sulit untuk menyimpulkan bahwa guaifenesin adalah penyebabnya.

Dalam studi kasus lain, seorang pria berusia 32 tahun mengonsumsi 600 mg guaifenesin dua kali sehari selama dua bulan dan melaporkan peningkatan produksi serta motilitas sperma. Namun, studi ini tidak dapat dijadikan dasar yang kuat untuk menyimpulkan efek guaifenesin pada kesuburan secara umum.

Reckitt, produsen Mucinex, menyatakan bahwa obat ini "hanya boleh digunakan sesuai petunjuk pada label," dan penggunaan untuk mengatasi infertilitas dianggap "tidak sesuai dengan label."

Apakah aman mengonsumsi guaifenesin untuk meningkatkan peluang hamil? Meskipun belum ada hubungan yang terbukti antara guaifenesin dan cacat lahir, data tentang dampaknya terhadap perkembangan embrio masih terbatas.

Bagi mereka yang berharap untuk menjadi orang tua, ide menggunakan obat yang tersedia luas tentu menggoda. Namun, tidak ada cukup bukti yang mendukung efektivitas guaifenesin dalam meningkatkan kesuburan. 

Ada berbagai perubahan gaya hidup yang lebih terbukti efektif untuk membantu kehamilan, seperti menjaga berat badan yang sehat, pola makan seimbang, mengurangi alkohol, berhenti merokok, dan mengelola stres. Bagi mereka yang kesulitan untuk hamil, langkah terbaik adalah berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan saran yang tepat.
 

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment