Sahabat.com - Para ahli memperkirakan bahwa pada tahun 2050, infeksi yang disebabkan oleh kuman akan meningkat dua kali lipat, berpotensi menyebabkan sekitar 10 juta kematian. Fenomena ini diperkirakan akibat resistansi antimikroba, yang terjadi ketika obat-obatan tidak lagi efektif untuk membunuh kuman, termasuk bakteri.
Kemampuan obat untuk mengatasi infeksi bakteri menurun akibat penggunaan antibiotik yang tidak tepat, seperti mengonsumsi antibiotik tanpa resep dokter.
Padahal, penggunaan antibiotik untuk mengatasi infeksi bakteri seharusnya selalu disertai resep dokter.
Alasan Mengapa Antibiotik Harus Diminum Berdasarkan Resep Dokter
Sebuah penelitian pada tahun 2023 mengidentifikasi beberapa alasan mengapa masyarakat sering membeli antibiotik tanpa resep dokter. Beberapa faktor yang ditemukan adalah kurangnya pemahaman mengenai penggunaan antibiotik yang benar dan kekhawatiran tentang biaya konsultasi ke dokter.
Penggunaan antibiotik tanpa resep dapat membahayakan kesehatan. Berikut adalah alasan mengapa sebaiknya antibiotik hanya digunakan sesuai petunjuk dokter:
1. Menghindari Salah Penggunaan Obat
Antibiotik bekerja khusus untuk membunuh atau menghambat bakteri. Karena itu, antibiotik tidak efektif untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh virus, seperti flu. Tanpa konsultasi dengan dokter, antibiotik bisa saja digunakan untuk mengobati flu atau infeksi lain yang tidak disebabkan oleh bakteri, yang justru dapat memperburuk kondisi.
Selain itu, beberapa gejala penyakit bisa disebabkan oleh berbagai faktor, baik oleh berbagai jenis bakteri maupun infeksi non-bakteri. Misalnya, batuk bisa disebabkan oleh infeksi virus seperti ISPA (infeksi saluran pernapasan akut).
Oleh karena itu, penting untuk memeriksakan diri ke dokter agar penyebab penyakit dapat diketahui dengan jelas, dan obat yang sesuai dapat diberikan.
2. Mencegah Efek Samping dari Penggunaan yang Salah
Penggunaan antibiotik tanpa resep dapat berisiko menyebabkan efek samping yang berbahaya, seperti mual, diare, atau reaksi alergi. Bahkan jika antibiotik yang digunakan sesuai dengan penyakit yang diderita, dosis dan jenis obat yang tepat tetap harus diawasi oleh dokter. Misalnya, penggunaan antibiotik spektrum luas untuk mengatasi pneumonia harus dilakukan dengan hati-hati, karena dapat mengganggu keseimbangan bakteri baik dalam tubuh.
3. Menghindari Resistansi Antibiotik
Salah satu dampak penggunaan antibiotik yang tidak tepat adalah resistansi antibiotik, yaitu kondisi di mana bakteri menjadi kebal terhadap antibiotik yang digunakan. Hal ini bisa terjadi jika antibiotik digunakan secara sembarangan, seperti menghentikan pengobatan ketika gejala mulai hilang atau menggunakan antibiotik yang tidak sesuai.
Resistansi antibiotik membuat infeksi menjadi lebih sulit diobati dan bisa mengarah pada kondisi yang lebih serius, bahkan kematian. Menurut WHO, resistansi antimikroba, termasuk yang disebabkan oleh bakteri, telah menyebabkan lebih dari 1 juta kematian pada tahun 2019, dengan kasus yang lebih banyak terjadi di negara dengan pendapatan rendah hingga menengah.
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Penggunaan Antibiotik
Penggunaan antibiotik harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari efek samping dan resistansi antibiotik. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1. Konsultasikan dengan Dokter
Jangan mencoba mendiagnosis penyakit sendiri. Hanya dokter yang dapat memberikan diagnosis yang tepat dan menentukan antibiotik yang sesuai dengan kondisi kamu.
2. Selesaikan Seluruh Dosis
Meskipun gejala telah membaik, pastikan untuk menyelesaikan seluruh dosis antibiotik yang diberikan. Gejala yang mereda bukan berarti seluruh bakteri telah hilang, dan bakteri yang tersisa bisa menjadi lebih resisten terhadap antibiotik.
3. Penyimpanan yang Tepat
Antibiotik harus disimpan dengan benar sesuai petunjuk yang tertera pada label untuk menjaga efektivitasnya. Penyimpanan yang salah dapat mengurangi potensi obat atau bahkan mencemari obat tersebut.
4. Jangan Berbagi Antibiotik
Antibiotik yang diberikan untuk satu jenis infeksi mungkin tidak efektif untuk infeksi lain. Oleh karena itu, jangan pernah berbagi antibiotik dengan orang lain, meskipun gejalanya tampak serupa.
Antibiotik sangat efektif dalam mengobati infeksi bakteri, tetapi penggunaannya harus dilakukan dengan bijak dan sesuai anjuran dokter. Dengan mengikuti pedoman penggunaan yang benar, kita dapat mencegah resistansi antibiotik dan menjaga efektivitas pengobatan di masa depan.
0 Komentar
Apakah Penggunaan KB Spiral Bisa Menyebabkan Kanker Payudara? Ini Fakta yang Harus Anda Ketahui
Asbes Masih Ditemukan dalam Beberapa Kosmetik, Ini Alasannya
Rumput Laut Sebagai Protein Vegan Masa Depan
Pubertas Dini Meningkat Selama Pandemi, Ini Penyebabnya
Penularan Virus Oropouche ke Janin Terbukti
Mikroba Mulut Mencerminkan Kecemasan dan Depresi pada Ibu Hamil
Leave a comment