Sahabat.com - Pernah dengar soal fentanyl? Obat penghilang rasa sakit yang satu ini ternyata menyimpan potensi bahaya besar, apalagi kalau dikonsumsi selama kehamilan.
Nah, baru-baru ini para peneliti dari Wayne State University di Amerika Serikat mendapat dana sebesar 423.500 dolar dari National Institutes of Health (NIH) buat menyelidiki efek fentanyl pada ibu hamil dan bayi mereka—dan hasilnya bisa bikin bergidik.
Dua peneliti utama di proyek ini, Dr. Shane Perrine dari bidang psikiatri dan ilmu saraf perilaku serta Dr. Susanne Brummelte dari jurusan psikologi, bilang kalau penelitian ini merupakan lanjutan dari studi sebelumnya yang mereka lakukan bareng.
“Saya fokus ke penggunaan ilegal fentanyl, sementara lab Susie meneliti efek opioid lain seperti morfin dan buprenorfin selama kehamilan,” ujar Perrine.
Inspirasi utama penelitian ini ternyata datang dari laporan NBC News yang mengangkat isu baru soal fetal fentanyl syndrome—yakni sindrom yang bisa muncul pada bayi dari ibu pengguna fentanyl saat hamil.
“Ada laporan soal kelainan bentuk wajah, jari-jari kaki menyatu, dan gejala putus obat setelah lahir. Kami jadi pengin banget meneliti ini lebih dalam lewat model hewan yang lebih terkontrol,” lanjutnya.
Dr. Brummelte menambahkan, “Selama ini belum ada studi yang benar-benar memakai model hewan yang tepat buat meneliti sindrom ini. Kalau pada manusia, terlalu banyak variabel kayak dosis, waktu konsumsi, dan sebagainya, yang bikin datanya susah ditafsirkan.”
Lewat penelitian ini, mereka bakal mengukur berbagai dampak paparan fentanyl selama kehamilan—mulai dari tingkat kematian, perkembangan fisik, morfologi tubuh luar, kadar kolesterol, hingga struktur dan zat kimia dalam otak bayi. Mereka juga akan menggunakan teknik MRI dan spektroskopi buat ngelihat perubahan di otak secara langsung.
“Kalau kita bisa paham mekanisme biologis yang menyebabkan cacat karena fentanyl, kita bisa cari cara buat mencegah atau mengobatinya,” jelas Brummelte dengan optimis.
Perrine pun menambahkan, mereka nggak cuma pengin tahu efek dari fentanyl itu sendiri, tapi juga faktor lain kayak penggunaan obat lain secara bersamaan atau pengaruh genetik.
Dr. Ezemenari Obasi, Wakil Rektor bidang Riset dan Inovasi di Wayne State, menyampaikan harapannya bahwa penelitian ini bisa jadi awal dari penemuan besar.
“Pendanaan dari NIH ini mendukung eksplorasi ide-ide baru yang suatu saat bisa mengarah ke terobosan besar,” katanya.
Penelitian ini jelas membuka mata banyak pihak soal betapa bahayanya fentanyl jika digunakan saat hamil. Jadi, buat kamu yang lagi atau berencana hamil, penting banget waspada dan konsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat apapun.
Karena yang dipertaruhkan bukan cuma kesehatan kamu, tapi juga masa depan si kecil.
0 Komentar
Jangan Menyerah! Olahraga Sederhana Ini Bantu Penderita Penyakit Saraf Jadi Lebih Sehat dan Bugar
Obat Murah yang Bisa Cegah Bayi Lahir Prematur? Ini Temuannya!
Mengerikan Fentanyl Saat Hamil: Bayi Bisa Lahir Cacat!
Leave a comment