Sahabat.com - Penelitian terbaru menunjukkan bahwa pemilihan jenis minuman dapat mempengaruhi kesehatan, terutama dalam meningkatkan risiko stroke. Menurut studi yang dilaksanakan oleh proyek INTERSTROKE, mengonsumsi minuman bersoda, jus buah, dan kopi dalam jumlah berlebihan dapat berkontribusi pada peningkatan risiko stroke.
Dalam laporan yang dipublikasikan oleh Medical Daily, penelitian ini merupakan bagian dari studi besar yang mengidentifikasi berbagai faktor risiko stroke. Para peneliti melakukan dua analisis terpisah, satu mengenai dampak dari minuman bersoda dan jus buah, dan yang lainnya berkaitan dengan konsumsi teh dan kopi.
Profesor Andrew Smyth, peneliti utama studi ini, menjelaskan bahwa tidak semua jenis jus buah memiliki efek yang sama. "Jus buah segar cenderung lebih bermanfaat, tetapi jus yang berasal dari konsentrat, yang sering kali mengandung tambahan gula dan pengawet, dapat berbahaya. Penelitian kami menunjukkan bahwa risiko stroke meningkat seiring dengan frekuensi konsumsi minuman bersoda," ujarnya dalam sebuah siaran pers.
Profesor Smyth juga mendorong masyarakat untuk membatasi konsumsi minuman bersoda dan jus buah, serta lebih memilih air sebagai alternatif yang lebih sehat. Hasil penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Stroke menunjukkan bahwa minuman bersoda, baik yang dipermanis dengan gula maupun pemanis buatan, dapat meningkatkan risiko stroke hingga 22 persen. Risiko ini semakin tinggi bagi mereka yang mengonsumsi dua atau lebih minuman bersoda setiap hari. Sementara itu, jus buah berhubungan dengan peningkatan risiko stroke yang lebih signifikan, mencapai 37 persen.
Namun, penelitian ini juga mencatat bahwa konsumsi air dalam jumlah yang cukup—sekitar tujuh gelas per hari—dapat mengurangi risiko stroke akibat penggumpalan darah.
Penemuan mengenai teh dan kopi diungkapkan dalam International Journal of Stroke. Meskipun konsumsi lebih dari empat cangkir kopi setiap hari meningkatkan peluang stroke sebesar 37 persen, minum teh justru dikaitkan dengan penurunan risiko stroke antara 18 hingga 20 persen.
Mengonsumsi 3 hingga 4 cangkir teh hitam per hari dapat mengurangi risiko stroke hingga 29 persen, sedangkan teh hijau dengan jumlah yang sama dapat menurunkan risiko sebesar 27 persen. Namun, peneliti menambahkan bahwa manfaat ini dapat berkurang jika susu ditambahkan ke dalam teh.
"Tujuan utama dari studi INTERSTROKE adalah untuk memberikan informasi yang berguna dalam upaya mengurangi risiko stroke. Meskipun hipertensi adalah faktor risiko utama, pilihan gaya hidup sehat, termasuk pola makan dan aktivitas fisik, juga berperan penting," kata Profesor Martin O'Donnell, pemimpin studi INTERSTROKE.
0 Komentar
Ibu Hamil Harus Diprioritaskan dalam Program Vaksinasi Pandemi
Amankah Sodium Dehidroasetat Sebagai Bahan Pengawet Makanan?
Sleep Apnea Dapat Mengubah Struktur Otak dan Mempercepat Penuaan
Arnold Schwarzenegger Pernah Mengalami Katup Aorta Bikuspid, Seperti Apa Gejala dan Pengobatannya?
Banyak Wanita Mendapat Nilai Rendah dalam Pola Makan Sehat Selama dan Setelah Kehamilan
Fakta Penting Tentang Flu Burung
Leave a comment