Sahabat.com – New Zealand menghentikan seluruh ekspor produk unggas setelah ditemukan kasus flu burung pertama di sebuah peternakan telur di wilayah selatan Otago. Langkah ini diambil setelah otoritas kesehatan mengonfirmasi adanya infeksi flu burung pada ayam peternakan tersebut.
Menteri Keamanan Pangan New Zealand, Andrew Hoggard, mengungkapkan bahwa ekspor produk unggas senilai sekitar NZ$190 juta (US$112 juta) per tahun akan dihentikan sementara hingga New Zealand dapat memastikan kembali bahwa negara tersebut bebas dari flu burung.
“Untuk kepentingan perdagangan, kami harus menyatakan kepada beberapa negara bahwa kami bebas dari flu burung patogen tinggi,” kata Hoggard kepada Radio New Zealand.
“Saat ini, kami jelas tidak bisa lagi mengatakan itu. Begitu kami dapat menyatakan kembali hal tersebut, kami akan berupaya memulihkan perdagangan ini.”
Biosecurity New Zealand telah memberlakukan kontrol ketat terhadap pergerakan di peternakan telur komersial tersebut setelah hasil tes mengonfirmasi bahwa ayam-ayam di sana terinfeksi flu burung. Namun, mereka menegaskan bahwa jenis flu burung yang ditemukan bukanlah yang menjadi kekhawatiran global saat ini.
Pemeriksaan di peternakan ayam bebas kandang, Mainland Poultry, mengidentifikasi adanya subtipe flu burung H7N6 yang bersifat patogen tinggi.
"Meskipun ini bukan tipe H5N1 yang beredar di kalangan satwa liar dan menimbulkan kekhawatiran global, kami tetap menganggap penemuan ini serius," ujar Stuart Anderson, wakil direktur jenderal Biosecurity New Zealand, dalam sebuah pernyataan.
Kekhawatiran terhadap flu burung semakin meningkat setelah virus tipe H5N1 menyebar di peternakan unggas dan susu di Amerika Serikat. Meskipun infeksi pada manusia mayoritas terjadi pada pekerja peternakan yang terpapar hewan terinfeksi, pejabat kesehatan tetap waspada terhadap kemungkinan penyebaran virus tersebut antar manusia.
Anderson menambahkan bahwa jenis flu burung yang ditemukan di peternakan New Zealand ini "kemungkinan besar tidak akan menular ke mamalia."
Saat ini, belum ada laporan tentang burung yang sakit atau mati di peternakan unggas lainnya, dan tidak ada masalah terkait kesehatan manusia atau keamanan pangan.
Biosecurity New Zealand menduga bahwa ayam petelur yang berkeliaran di luar kandang telah terpapar virus patogen rendah dari burung air liar, yang bisa bermutasi saat berinteraksi dengan ayam.
Sebagai langkah pencegahan, zona penyangga sejauh 10 kilometer telah diterapkan di sekitar peternakan rural tersebut, dengan pembatasan pergerakan hewan, peralatan, dan pakan. Sebanyak 40.000 burung akan dimusnahkan pada tahap awal, kata Hoggard.
0 Komentar
Kasur Bayi Bisa Bahayakan Otak Anak? Ini Fakta Mengejutkan yang Wajib Diketahui Para Orang Tua!
Mau Tekanan Darah Stabil Tanpa Ribet? Rahasia Sederhana Ini Lebih Ampuh dari Cuma Kurangi Garam!
Cuaca Ekstrem Bikin Kita Doyan Lemak? Ini Fakta Mengejutkannya!
Kaki Sering Dingin dan Berat? Waspada, Bisa Jadi Tanda Masalah Serius di Pembuluh Darah!
Leave a comment