Ngeri! Ternyata Banyak Dokter Tanpa Keahlian Khusus Bebas Lakukan Operasi Plastik

30 September 2025 20:08
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Federation of State Medical Boards menegaskan bahwa setiap dokter memiliki kewajiban etis untuk menempatkan kepentingan pasien di atas kepentingan pribadi dan hanya boleh menawarkan tindakan yang benar-benar dikuasai. Namun kenyataannya, tidak semua dokter jujur soal latar belakang dan sertifikasi mereka. Pasien pun jadi kebingungan, mana sertifikasi yang sahih dan mana yang hanya sekadar untuk mempercantik profil.

Sahabat.com - Sahabat, memilih dokter bedah kosmetik yang tepat bukan hal mudah. Perdebatan soal siapa yang paling berhak melakukan operasi plastik dan siapa yang memberi hasil terbaik bagi pasien sudah berlangsung puluhan tahun. 

Masalahnya, izin praktik medis dari negara sebenarnya memberi hak kepada dokter untuk menjalankan seluruh bidang kedokteran. Itu artinya, bahkan dokter dengan pelatihan singkat—misalnya hanya mengikuti kursus sedua hari tentang sedot lemak—bisa saja langsung membuka praktik operasi kosmetik.

Federation of State Medical Boards menegaskan bahwa setiap dokter memiliki kewajiban etis untuk menempatkan kepentingan pasien di atas kepentingan pribadi dan hanya boleh menawarkan tindakan yang benar-benar dikuasai. Namun kenyataannya, tidak semua dokter jujur soal latar belakang dan sertifikasi mereka. Pasien pun jadi kebingungan, mana sertifikasi yang sahih dan mana yang hanya sekadar untuk mempercantik profil.

Dalam dunia bedah kosmetik, hanya American Board of Plastic Surgery yang diakui resmi oleh American Board of Medical Specialties. Presiden American Society of Plastic Surgeons, Scott Hollenbeck, menyatakan, “Banyak orang bilang mereka bisa melakukan operasi plastik, tapi pasien jadi bingung. Satu-satunya lembaga yang sah adalah board bedah plastik itu.”

Di sisi lain, ada lebih dari 400 dokter bedah di seluruh AS yang tergabung dalam American Board of Cosmetic Surgery. Mereka mengklaim hanya menerima dokter dengan latar belakang spesialisasi bedah, menjalani fellowship setahun di bedah kosmetik, dan lulus ujian kompetensi. Namun, lembaga ini belum mendapat penerimaan luas karena ditentang kelompok bedah plastik. 

Jeffrey Swetnam, presiden American Board of Cosmetic Surgery, menegaskan, “Semua ini hanyalah perebutan wilayah dan uang. Bedah plastik melatih dokter untuk banyak operasi rekonstruktif, sedangkan kami fokus sepenuhnya pada prosedur kosmetik.”

Kasus yang menghebohkan pernah terjadi pada Kenneth Adams, dokter spesialis emergensi bersertifikat, yang membuka klinik Premier Liposuction di Las Vegas hanya setelah kursus singkat dua hari. 

Dewan medis Nevada menuduhnya menyesatkan publik dengan iklan yang memberi kesan seolah sertifikasi emergensi sudah cukup untuk operasi lemak. Akibatnya, ia dilarang melakukan liposuction, didenda 3.000 dolar AS, dan mendapat surat teguran.

Lalu bagaimana cara memilih dokter bedah kosmetik yang aman? Para ahli menyarankan untuk memeriksa latar belakang dokter melalui situs resmi dewan medis, memahami arti “board certified” yang sebenarnya, hingga mengecek apakah ada gugatan hukum sebelumnya. 

Menurut peneliti dari Vanderbilt University, Gerald Hickson, pola gugatan berulang terhadap seorang dokter adalah tanda bahaya. 

Ia menambahkan, “Kebanyakan dokter jarang digugat, jadi kalau ada banyak kasus, itu patut dicurigai.”

Selain itu, rekomendasi dari teman atau keluarga juga bisa jadi rujukan berharga. 

Swetnam berpesan, “Jangan memilih operasi seperti sedang berburu diskon. Luangkan waktu untuk memilih dokter berdasarkan pelatihan, pengalaman, hasil, dan integritas—bukan sekadar titel.”

Jadi, sahabat, jangan mudah tergiur iklan atau gelar yang terdengar meyakinkan. Keselamatan dan hasil terbaik datang dari riset matang, cek latar belakang, serta memilih dokter yang benar-benar terlatih di bidangnya.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment