Obat ADHD Ternyata Tak Hanya Bikin Fokus, Tapi Juga Bisa Selamatkan Nyawa, Ini Faktanya

27 Oktober 2025 17:04
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Methylphenidate, atau dikenal dengan nama dagang Ritalin, merupakan obat yang paling sering diresepkan untuk pasien ADHD.

Sahabat.com - Sebuah studi baru yang diterbitkan di British Medical Journal mengungkapkan bahwa obat ADHD seperti methylphenidate (Ritalin) ternyata punya manfaat jauh lebih besar daripada sekadar membantu konsentrasi. 

Penelitian besar yang dilakukan oleh tim dari Karolinska Institute di Swedia ini menganalisis lebih dari 148 ribu pasien berusia 6 hingga 64 tahun yang didiagnosis ADHD antara 2007 hingga 2018. 

Hasilnya menunjukkan, mereka yang mulai menjalani pengobatan dalam tiga bulan setelah diagnosis mengalami penurunan risiko berbagai dampak serius yang sering dialami penderita ADHD.

Peneliti menemukan bahwa pengobatan dengan methylphenidate mampu menurunkan risiko penyalahgunaan zat pertama kali hingga 15 persen dan kekambuhan hingga 25 persen. 

Risiko perilaku bunuh diri juga turun sebesar 17 persen untuk kasus pertama, serta 15 persen untuk upaya berikutnya. Bahkan, kemungkinan terlibat dalam tindakan kriminal berkurang 13 persen, sementara pengulangan kasus kriminal menurun hingga 25 persen. Tak hanya itu, risiko mengalami kecelakaan lalu lintas pertama kali juga menurun 12 persen, dan risiko kecelakaan berulang turun hingga 16 persen.

“Sering kali tidak ada informasi tentang apa risikonya jika ADHD tidak diobati. Sekarang kami punya bukti bahwa pengobatan ADHD bisa menurunkan risiko tersebut,” ujar psikiater Samuele Cortese dari University of Southampton yang terlibat dalam penelitian ini.

Secara global, sekitar 5 persen anak-anak dan 2,5 persen orang dewasa hidup dengan ADHD. Kondisi ini kerap membuat penderitanya sulit fokus, impulsif, dan rawan menghadapi masalah perilaku yang berisiko. 

Dengan temuan baru ini, para ahli berharap masyarakat tak lagi memandang obat ADHD hanya sebagai “peningkat fokus”, tetapi juga sebagai langkah penting dalam menjaga keselamatan dan kualitas hidup penderita.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment