Obat Alzheimer Baru Disetujui Uni Eropa, Benarkah Bisa Jadi Harapan Pasien?

26 September 2025 17:35
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Persetujuan ini tetap dianggap langkah penting meski penuh perdebatan. Kisunla kini bisa menjadi pilihan terapi baru, meski terbatas pada kondisi tertentu dan harus diawasi ketat oleh tenaga medis.

Sahabat.com - Uni Eropa akhirnya menyetujui obat baru bernama Kisunla yang disebut mampu membantu pasien dengan gangguan kognitif ringan dan tahap awal demensia Alzheimer. 

Obat ini diproduksi perusahaan farmasi multinasional asal Amerika, Eli Lilly, dengan kandungan utama antibodi donanemab.

Keputusan ini menimbulkan pro dan kontra di kalangan medis. Sebagian ahli menyebut Kisunla sebagai terobosan besar setelah puluhan tahun penelitian yang gagal memperlambat penurunan fungsi otak pada pasien Alzheimer. 

Namun, banyak juga pakar yang menilai efeknya masih terlalu kecil untuk benar-benar membuat perbedaan nyata bagi pasien.

Menurut pernyataan Komisi Eropa, Kisunla hanya boleh diberikan pada pasien yang berada di tahap awal Alzheimer dan tidak memiliki mutasi genetik tertentu yang bisa meningkatkan risiko efek samping. 

Hal ini mengikuti rekomendasi dari European Medicines Agency (EMA) setelah sebelumnya sempat menolak pengajuan izin edar.

Kontroversi ini semakin ramai karena obat sejenis bernama Leqembi, buatan Biogen dan Esai, juga sempat menuai perdebatan yang sama. 

Keduanya terbukti memberikan efek positif dalam uji klinis, tetapi manfaatnya dianggap masih terbatas dan disertai risiko serius, termasuk pendarahan otak hingga pembengkakan otak yang bisa berakibat fatal.

Beberapa negara juga berbeda sikap soal penggunaan dan biaya obat ini. Di Prancis, Leqembi tidak mendapat prosedur percepatan untuk penggantian biaya oleh asuransi kesehatan. Inggris pun menolak menanggung biaya obat Alzheimer baru dengan alasan manfaatnya terlalu kecil dibandingkan harganya yang tinggi. 

Sementara di Amerika Serikat, kedua obat sudah mendapat izin edar, tetapi soal biaya pengobatan tergantung pada kebijakan perusahaan asuransi swasta.

Persetujuan ini tetap dianggap langkah penting meski penuh perdebatan. Kisunla kini bisa menjadi pilihan terapi baru, meski terbatas pada kondisi tertentu dan harus diawasi ketat oleh tenaga medis.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment