Sahabat.com - Harapan baru datang bagi para pria yang berjuang melawan kanker prostat ganas. Peneliti dari University College London (UCL) baru saja menemukan kombinasi obat yang bisa memperlambat perkembangan kanker prostat secara signifikan.
Dalam uji klinis besar bertajuk AMPLITUDE, mereka menemukan bahwa menambahkan obat niraparib ke dalam pengobatan standar mampu menekan perkembangan penyakit hingga hampir 50 persen pada pasien dengan mutasi gen tertentu seperti BRCA1 dan BRCA2.
Penelitian yang diterbitkan di jurnal Nature Medicine ini menjadi tonggak baru dalam dunia pengobatan kanker, karena membawa era baru terapi yang lebih personal dan tepat sasaran. Kombinasi antara niraparib dan obat standar abiraterone acetate plus prednisone (AAP) menunjukkan hasil luar biasa dalam memperlambat pertumbuhan kanker dan memperpanjang masa bebas gejala bagi pasien.
Menurut Profesor Gerhardt Attard, peneliti utama dari UCL Cancer Institute, temuan ini membuka peluang besar bagi pengobatan yang lebih efektif.
Ia mengatakan, “Meski terapi standar sudah sangat membantu sebagian besar pasien, ada kelompok tertentu dengan mutasi gen DNA repair yang penyakitnya berkembang lebih cepat dan agresif. Dengan menambahkan niraparib, kami bisa menunda kekambuhan kanker dan berpotensi memperpanjang harapan hidup mereka.”
Studi ini melibatkan 696 pria dari 32 negara, dengan usia rata-rata 68 tahun. Setengah dari mereka mendapatkan kombinasi niraparib dan AAP, sementara sisanya hanya menerima pengobatan standar dengan plasebo. Hasilnya, pasien yang menerima kombinasi niraparib mengalami penurunan risiko perkembangan kanker sebesar 37% secara keseluruhan, dan hingga 48% pada mereka dengan mutasi gen BRCA.
Lebih menarik lagi, waktu yang dibutuhkan hingga gejala memburuk menjadi dua kali lebih lama dibandingkan kelompok tanpa niraparib. Hanya 16% pasien di kelompok niraparib yang mengalami perburukan gejala, dibandingkan dengan 34% di kelompok plasebo.
Walau begitu, seperti kebanyakan obat kuat lainnya, kombinasi ini juga memiliki efek samping. Beberapa pasien mengalami anemia dan tekanan darah tinggi, dan sekitar seperempat di antaranya membutuhkan transfusi darah. Namun menurut para ahli, manfaat jangka panjangnya tetap jauh lebih besar dibandingkan risikonya.
Profesor Attard menambahkan, “Temuan ini sangat penting karena mendukung perlunya pemeriksaan genetik lebih awal. Dengan mengetahui adanya mutasi gen seperti BRCA1 atau BRCA2, dokter bisa menyesuaikan pengobatan agar pasien mendapat manfaat maksimal.”
Kanker prostat sendiri masih menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi pada pria di seluruh dunia. Setiap tahunnya, diperkirakan 1,5 juta pria didiagnosis mengidap penyakit ini, dan sekitar 12.000 pria di Inggris meninggal karenanya.
Oleh karena itu, penemuan obat kombinasi baru seperti niraparib ini memberikan secercah harapan bagi banyak pasien dan keluarga mereka.
Para peneliti juga menegaskan bahwa penelitian lanjutan akan dilakukan untuk memastikan apakah terapi ini juga bisa memperpanjang usia pasien dalam jangka panjang. Namun satu hal sudah jelas: era pengobatan kanker yang lebih personal dan berbasis genetik telah dimulai.
0 Komentar
Waspada! Minum Teh Hijau Bareng Suplemen Ini Bisa Bikin Efeknya Hilang atau Malah Berbahaya
90% Orang Dewasa Tak Sadar Mengidap Sindrom Mematikan Ini, Apakah Kamu Salah Satunya?
Mengejutkan! Virus Flu Burung Ditemukan di Keju Susu Mentah
Leave a comment