Obat Diabetes Ini Ternyata Ampuh Banget Kurangi Migrain, Hasilnya Bikin Tak Percaya!

02 Juli 2025 17:23
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Dalam sebuah studi kecil tapi menjanjikan dari Italia, sekelompok peneliti menemukan bahwa obat semacam Ozempic bisa bikin frekuensi migrain turun drastis.

Sahabat.com - Sahabat, siapa sangka kalau obat yang biasa dipakai untuk mengontrol gula darah dan membantu diet ini bisa jadi penyelamat buat kamu yang langganan migrain? 

Dalam sebuah studi kecil tapi menjanjikan dari Italia, sekelompok peneliti menemukan bahwa obat semacam Ozempic bisa bikin frekuensi migrain turun drastis. 

Nama obatnya liraglutide, dan termasuk dalam kelas GLP-1 receptor agonists—jenis obat yang populer buat penderita diabetes dan pejuang diet.

Simone Braca, peneliti utama dalam studi ini, mengungkapkan bahwa “penggunaan liraglutide mampu menurunkan jumlah hari migrain per bulan dari sekitar 20 hari jadi hanya 11 hari.”

Studi ini dilakukan selama 12 minggu dengan melibatkan 31 peserta yang menderita migrain kronis sekaligus mengalami obesitas. Mereka diminta untuk mencatat semua kejadian sakit kepala dalam buku harian. 

Hasilnya? Lumayan mengejutkan.
Dari total peserta, 15 orang mengalami penurunan frekuensi migrain hingga 50%. Bahkan, 7 orang lainnya mengalami penurunan sebesar 75%! Yang lebih mengejutkan lagi, ada satu peserta yang sama sekali tidak mengalami migrain setelah terapi. 

Meski beberapa sempat mengalami efek samping ringan seperti mual atau sembelit, semuanya mereda seiring waktu dan tidak memengaruhi kelangsungan studi.

Biasanya, orang dengan obesitas memang lebih rentan terhadap migrain, dan penurunan berat badan bisa membantu meredakannya. 

Tapi uniknya, dalam penelitian ini, penurunan frekuensi migrain tidak ada hubungannya dengan penurunan berat badan. Berat badan peserta nyaris tidak berubah—rata-rata indeks massa tubuh (BMI) hanya turun dari 34,0 ke 33,9. 

Jadi, efeknya bukan karena mereka jadi lebih langsing.
Lalu, apa penyebab sebenarnya? Nah, para peneliti menduga kalau efeknya mungkin terkait dengan tekanan di dalam tengkorak alias tekanan intrakranial (ICP). 

Tekanan ini bisa meningkat kalau cairan otak (CSF) menumpuk, dan diketahui bisa memperparah migrain. Ada studi lain yang menunjukkan bahwa mengurangi cairan ini lewat tindakan lumbar puncture bisa membantu meredakan migrain. 

Braca dan timnya menduga liraglutide mungkin berperan dalam mengurangi tekanan ini, meskipun dalam studi ini mereka belum sempat mengukurnya secara langsung.

“Penelitian selanjutnya harus mengevaluasi parameter ini agar bisa memahami lebih jelas bagaimana sebenarnya kerja liraglutide,” ujar Braca.

Meskipun belum sempurna, temuan ini bisa jadi harapan baru bagi kamu yang sudah capek coba berbagai macam obat migrain tapi hasilnya nihil. Siapa tahu, ke depan liraglutide bisa resmi jadi pilihan pengobatan migrain kronis. 

Buat kamu yang lagi berjuang melawan migrain, mungkin ini kabar yang patut ditunggu.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment