Sahabat.com - Obat untuk gagal jantung terbukti mengurangi risiko kerusakan jantung (kardiotoksisitas) pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi dengan antrasiklin, menurut studi yang dipresentasikan pada American Heart Association's Scientific Sessions 2024 di Chicago.
Penelitian ini menawarkan strategi perlindungan jantung bagi pasien kanker berisiko tinggi, dengan potensi dampak signifikan pada perawatan pasien dan penelitian penyakit jantung serta kanker.
Dr. Marcely Bonatto, peneliti utama, menjelaskan, "Strategi ini memungkinkan identifikasi dini pasien berisiko tinggi untuk mencegah disfungsi jantung lebih lanjut."
Antrasiklin, obat kemoterapi yang digunakan untuk berbagai jenis kanker, dapat menyebabkan kardiomiopati, yang merusak kemampuan jantung memompa darah. Untuk mengurangi dampak ini, uji klinis SARAH menilai efektivitas sacubitril-valsartan, penghambat reseptor angiotensin neprilysin (ARNI), dalam melindungi jantung selama kemoterapi. Studi ini melibatkan 114 pasien kanker yang mendapat kemoterapi dengan antrasiklin.
Hasil menunjukkan, dibandingkan dengan plasebo, sacubitril/valsartan mengurangi risiko kerusakan jantung lebih lanjut hingga 77%. Pasien yang menerima obat ini menunjukkan perbaikan fungsi jantung, dengan peningkatan 2,55% pada global longitudinal strain (GLS), sementara kelompok plasebo mengalami penurunan 6,65%.
Namun, studi ini memiliki keterbatasan, termasuk fokus pada pasien berisiko tinggi dan pengobatan dengan antrasiklin, yang mungkin tidak berlaku untuk pasien dengan risiko lebih rendah atau yang menerima jenis kemoterapi lain. Penelitian lebih lanjut pada populasi yang lebih beragam diperlukan untuk validasi temuan ini.
0 Komentar
Penularan Virus Oropouche ke Janin Terbukti
Mikroba Mulut Mencerminkan Kecemasan dan Depresi pada Ibu Hamil
Penggunaan Internet Dapat Meningkatkan Kesejahteraan pada Orang Dewasa Usia 50 Tahun ke Atas
Mengapa Wanita Lebih Rentan Terkena Radang Sendi: Pakar Menjelaskan Peran Hormon dan Genetika
Virus Hepatitis E Menyerang Sel Saraf: Temuan Baru dalam Penelitian Penyakit Neurologis
Leave a comment