Obat Kanker Payudara yang Menyelamatkan Nyawa Ternyata Punya Efek Samping Langka Tapi Serius

08 September 2025 14:38
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Studi internasional yang melibatkan Berlin Institute of Health di Charité, Broad Institute of MIT dan Harvard, Mass General Brigham, serta Dana-Farber Cancer Institute berhasil menemukan mekanisme baru yang sebelumnya tidak terdeteksi.

Sahabat.com - Sahabat mungkin sudah sering mendengar tentang tamoxifen, obat kanker payudara yang sejak tahun 1970-an telah menyelamatkan jutaan nyawa penderita kanker payudara dengan reseptor estrogen positif. 

Namun, penelitian terbaru mengungkapkan fakta mengejutkan: obat ini ternyata bisa meningkatkan risiko munculnya kanker lain, khususnya kanker rahim, meski kasusnya sangat jarang terjadi.

Studi internasional yang melibatkan Berlin Institute of Health di Charité, Broad Institute of MIT dan Harvard, Mass General Brigham, serta Dana-Farber Cancer Institute berhasil menemukan mekanisme baru yang sebelumnya tidak terdeteksi. 

Para peneliti menemukan bahwa tamoxifen dapat secara langsung mengaktifkan jalur sinyal seluler utama bernama PI3K, yang merupakan salah satu pemicu penting terbentuknya kanker rahim. Hal ini menantang asumsi lama bahwa kanker akibat terapi hanya dipicu oleh mutasi genetik.

Menurut Prof. Kirsten Kübler dari Berlin Institute of Health, penemuan ini memberikan jawaban yang sudah lama dicari. 

“Hasil riset kami menunjukkan untuk pertama kalinya bahwa sebuah obat bisa langsung mengaktifkan jalur sinyal yang mendukung pertumbuhan tumor, tanpa perlu adanya mutasi genetik. Tamoxifen secara langsung memberi stimulus untuk pembentukan tumor di jaringan rahim,” jelasnya.

Meski terdengar mengkhawatirkan, para ahli menegaskan bahwa risiko kanker rahim akibat tamoxifen tetap sangat rendah. Manfaat obat ini jauh lebih besar dibandingkan risikonya, terutama dalam meningkatkan harapan hidup pasien kanker payudara. 

Namun, temuan ini membuka peluang baru untuk meningkatkan keamanan terapi kanker di masa depan. Dengan memahami bagaimana tamoxifen bekerja, para ilmuwan berharap bisa mengembangkan strategi pencegahan dan perawatan yang lebih personal, sehingga pasien bisa mendapatkan manfaat maksimal dengan risiko minimal.

Ke depan, penelitian juga akan dilanjutkan untuk melihat apakah mekanisme serupa bisa terjadi pada obat lain yang digunakan dalam terapi kanker. Hal ini penting agar dunia medis dapat lebih waspada terhadap efek samping langka yang mungkin sebelumnya terabaikan.

Bagi para penyintas kanker payudara, kabar ini sebaiknya tidak menimbulkan rasa takut berlebihan. Justru, semakin banyak penelitian seperti ini, semakin besar peluang kita untuk menemukan cara pengobatan yang lebih aman dan efektif. 

Obat yang menyelamatkan nyawa memang kadang punya sisi lain, namun dengan ilmu pengetahuan yang terus berkembang, risiko itu bisa diperkecil demi masa depan yang lebih sehat.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment