Sahabat.com - Berdasarkan sebuah studi awal yang dirilis pada 26 Februari 2025, yang akan dipresentasikan di Pertemuan Tahunan ke-77 Akademi Neurologi Amerika pada 5-9 April 2025 di San Diego dan secara daring, obat zonisamide yang sebelumnya digunakan untuk mengobati kejang, dapat mengurangi jumlah hari migrain pada anak-anak dan remaja.
Meskipun penelitian ini belum membuktikan bahwa zonisamide dapat secara pasti mengurangi migrain, hasilnya menunjukkan adanya hubungan antara penggunaan obat ini dengan pengurangan serangan migrain.
Dr. Anisa Kelley, penulis utama dari Northwestern University Feinberg School of Medicine di Chicago, menjelaskan,
"Penyakit migrain sangat mengganggu dan dapat menyebabkan anak-anak harus absen dari sekolah dan aktivitas lainnya. Saat ini, hanya ada satu obat pencegah migrain yang disetujui FDA untuk kelompok usia ini. Hasil penelitian kami memberikan harapan, menunjukkan bahwa zonisamide bisa menjadi pilihan lain untuk mengurangi serangan migrain."
Penelitian ini melibatkan analisis catatan medis di sebuah institusi, dengan melibatkan 256 anak dan remaja yang didiagnosis dengan migrain dan diberikan obat pencegah zonisamide.
Sebanyak 28% dari peserta memiliki migrain yang sulit diobati, yang didefinisikan sebagai migrain yang tidak berhasil diobati dengan dua atau lebih obat sebelumnya.
Peneliti mencatat jumlah hari migrain per bulan dari setiap peserta, baik sebelum maupun setelah memulai penggunaan zonisamide.
Peserta dibagi menjadi tiga kelompok berdasarkan lamanya mereka mengonsumsi obat sebelum melakukan kunjungan lanjutan ke dokter. Kelompok pertama melakukan follow-up dalam satu bulan, kelompok kedua dalam dua hingga enam bulan, dan kelompok ketiga setelah enam bulan.
Untuk semua peserta, jumlah hari migrain per bulan menurun dari 18 menjadi enam pada kunjungan follow-up pertama. Kelompok yang melakukan follow-up dalam dua hingga enam bulan menunjukkan penurunan terbesar, dengan rata-rata pengurangan enam hari migrain per bulan.
Kelley menambahkan, "Data menunjukkan bahwa obat ini lebih efektif setelah penggunaan selama dua bulan atau lebih." Selain itu, hasil juga menunjukkan bahwa zonisamide efektif baik untuk mereka yang memiliki migrain sulit diobati maupun yang tidak.
Meskipun hasil penelitian ini menjanjikan, Kelley mengingatkan bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan.
"Kami belum membandingkan peserta yang mengonsumsi obat dengan yang tidak mengonsumsinya. Penelitian lebih lanjut dengan kelompok kontrol diperlukan untuk mengonfirmasi hasil kami," tambah Kelley.
0 Komentar
Kasur Bayi Bisa Bahayakan Otak Anak? Ini Fakta Mengejutkan yang Wajib Diketahui Para Orang Tua!
Mau Tekanan Darah Stabil Tanpa Ribet? Rahasia Sederhana Ini Lebih Ampuh dari Cuma Kurangi Garam!
Cuaca Ekstrem Bikin Kita Doyan Lemak? Ini Fakta Mengejutkannya!
Kaki Sering Dingin dan Berat? Waspada, Bisa Jadi Tanda Masalah Serius di Pembuluh Darah!
Leave a comment