Obesitas Anak Meningkat, Risiko Serangan Jantung Meningkat: Ini Tanda Peringatannya dan Cara Mencegahnya

27 Desember 2024 11:51
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Pencegahan penyakit jantung dimulai sejak masa kanak-kanak. Dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat, kita dapat membantu anak-anak tumbuh sehat dan terhindar dari masalah kardiovaskular di masa depan.

Sahabat.com - Obesitas pada anak-anak semakin meningkat, dan penelitian menunjukkan bahwa kondisi ini dapat meningkatkan risiko serangan jantung di kemudian hari. Tanda-tanda peringatan dini perlu dikenali oleh orang tua untuk mencegahnya.

Menurut Dr. Abhishek Chopra, Konsultan Neonatologi di Cloudnine Group of Hospitals, obesitas pada anak-anak berhubungan dengan masalah kesehatan serius seperti tekanan darah tinggi, gangguan lipid darah, dan kadar gula darah yang tidak terkendali. Kondisi ini dapat merusak arteri dan jantung, yang jika tidak ditangani sejak dini, bisa berlanjut hingga dewasa.

Obesitas pada anak-anak juga meningkatkan kemungkinan mereka memiliki penyakit kardiovaskular saat dewasa. Anak dengan obesitas memiliki risiko lima kali lebih besar untuk tetap obesitas saat dewasa, serta 40% lebih berisiko terkena penyakit jantung pada usia paruh baya.

Tanda-tanda Peringatan yang Harus Diketahui Orang Tua:

1. Kenaikan berat badan yang cepat tanpa sebanding dengan tinggi badan
2. Kelelahan dan sesak napas saat aktivitas ringan
3. Nyeri dada atau detak jantung yang tidak teratur
4. Tekanan darah tinggi atau kadar kolesterol tinggi

Jika anak mengalami gejala tersebut, segera konsultasikan dengan dokter anak.

Langkah Pencegahan:

Untuk mencegah obesitas dan masalah jantung pada anak, orang tua dan sekolah dapat melakukan hal berikut:

- Aktivitas fisik: Dorong anak untuk berolahraga setidaknya 60 menit setiap hari, termasuk aktivitas yang memperkuat otot tiga kali seminggu.

- Diet sehat: Sajikan sarapan sehat, batasi camilan tidak sehat, dan perbanyak konsumsi buah, sayur, dan biji-bijian utuh.

- Pola hidup aktif: Ajak anak untuk bermain di luar atau berjalan-jalan keluarga.

Sekolah juga berperan penting dengan menyediakan makanan bergizi, kelas memasak, dan klub olahraga, serta mengedukasi anak-anak tentang pentingnya gizi dan aktivitas fisik.

Peran Pemerintah:

Kebijakan yang mendukung pola hidup sehat juga diperlukan, seperti membatasi pemasaran makanan tidak sehat, menyediakan makanan bergizi yang terjangkau, dan menciptakan ruang untuk aktivitas fisik.

Dr. Chopra menekankan bahwa stigmatisasi terhadap anak yang kelebihan berat badan harus dihindari. Sebaliknya, orang tua dan sekolah harus menunjukkan bahwa makan sehat dan berolahraga bisa menyenangkan.

Pencegahan penyakit jantung dimulai sejak masa kanak-kanak. Dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat, kita dapat membantu anak-anak tumbuh sehat dan terhindar dari masalah kardiovaskular di masa depan.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment