Sahabat.com - Sejumlah peneliti dari Universitat Autònoma de Barcelona, Spanyol, mengungkapkan temuan mengejutkan mengenai perubahan struktur otak pada ibu hamil. Dalam studi terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Nature Communications, para ilmuwan menemukan bahwa volume materi abu-abu di otak ibu hamil menyusut sekitar lima persen selama kehamilan. Namun, penurunan ini sebagian besar pulih dalam periode pascapersalinan.
Materi abu-abu, yang merupakan lapisan terluar dan bagian dalam otak, berperan penting dalam pengolahan informasi, berpikir, belajar, dan memori. Perubahan volume materi abu-abu ditemukan pada 94 persen permukaan otak, dengan dampak yang paling signifikan pada jaringan mode default sistem yang berperan dalam kognisi sosial.
Penelitian yang melibatkan hampir 180 wanita hamil pertama kali ini memindai otak para peserta menggunakan teknologi MRI, baik sebelum kehamilan, selama trimester kedua dan ketiga, serta enam bulan pasca-persalinan. Hasil pemindaian menunjukkan adanya perubahan berbentuk U pada volume materi abu-abu, yang menurun selama kehamilan dan mulai pulih setelah melahirkan.
Para peneliti juga menemukan hubungan yang signifikan antara pemulihan materi abu-abu dan kekuatan ikatan ibu-bayi. Semakin baik ikatan tersebut, semakin cepat pemulihan volume materi abu-abu otak ibu.
Salah satu temuan menarik dari studi ini adalah adanya fluktuasi kadar estrogen, hormon yang meningkat tajam selama kehamilan. Kadar dua jenis estrogen—estriol-3-sulfat dan estrone-sulfat dikaitkan dengan perubahan volume materi abu-abu. Kadar estrogen yang lebih tinggi selama kehamilan berkontribusi pada penurunan volume materi abu-abu, yang kemudian pulih setelah kadar hormon kembali normal setelah melahirkan.
Selain itu, peneliti juga membandingkan hasil pada kelompok wanita hamil dengan ibu-ibu yang tidak hamil, wanita yang pasangannya mengalami kehamilan. Hasilnya menunjukkan bahwa perubahan otak sebagian besar dipengaruhi oleh proses biologis kehamilan, bukan sekadar pengalaman menjadi seorang ibu.
Penelitian ini sejalan dengan studi sebelumnya yang dipublikasikan pada September 2024 di Nature Neuroscience, yang menunjukkan bahwa peningkatan kadar estradiol (sejenis estrogen) juga berhubungan dengan penurunan volume materi abu-abu otak pada wanita selama kehamilan.
Walaupun beberapa perubahan otak diketahui dapat bertahan hingga dua tahun setelah kelahiran, banyak perubahan lainnya kembali ke kondisi semula hanya dalam waktu dua bulan pasca-persalinan.
Penemuan ini memberikan wawasan baru tentang dampak biologis kehamilan terhadap otak, yang tidak hanya berkaitan dengan perubahan fisik, tetapi juga dapat memengaruhi kemampuan kognitif serta hubungan ibu dengan bayi. Temuan ini membuka peluang bagi penelitian lebih lanjut untuk memahami lebih dalam tentang perubahan otak selama dan setelah kehamilan.
0 Komentar
Waktu Terbaik Berolahraga untuk Mengatur Gula Darah
6 Barang yang Harus Segera Dibuang dari Freezer Anda
Penelitian Ungkap Risiko Serangan Jantung Lebih Tinggi pada Orang dengan Lemak Tersimpan di Otot
Suhu Rumah yang Ideal Dapat Meningkatkan Kesehatan Otak Lansia
Psoriasis Dapat Picu 'Usus Bocor' dan Peradangan Tersembunyi
Masa Depan Keju Berbasis Tanaman Tengah Dikembangkan
Gerakan Gaya Hidup Ini Membantu Mengurangi Nyeri Punggung Bawah
Leave a comment