Sahabat.com - Sebuah studi terbaru yang diterbitkan di jurnal One Earth menunjukkan bahwa paparan jangka panjang terhadap polusi udara, khususnya partikel halus, dapat meningkatkan risiko asma pada anak-anak dan orang dewasa.
Lebih dari 250 juta orang di seluruh dunia saat ini hidup dengan asma, suatu kondisi yang dapat mengancam jiwa dan mengurangi kualitas hidup penderitanya. Penanganan asma membutuhkan pengobatan dan perawatan kesehatan yang berkelanjutan, menimbulkan beban finansial yang signifikan bagi individu dan masyarakat.
Penelitian ini menyoroti partikel berdiameter 2,5 mikron atau kurang (PM 2.5) sebagai faktor risiko potensial untuk asma. Namun, banyak penelitian sebelumnya memberikan hasil yang tidak konsisten, dan sebagian besar dilakukan di negara-negara berpendapatan tinggi, yang membatasi generalisasi temuan.
Pentingnya Penelitian Lebih Lanjut
Studi ini menegaskan perlunya penelitian tambahan untuk memperjelas hubungan antara asma dan PM 2.5, mengingat polusi udara adalah faktor risiko yang dapat dimodifikasi. Temuan yang lebih kuat dapat membantu dalam pengembangan kebijakan untuk mengurangi paparan.
Dalam studi ini, para peneliti menganalisis data dari 1.027 penelitian yang melibatkan lebih dari 25 juta peserta di 22 negara. Mereka menemukan bahwa peningkatan konsentrasi PM 2.5 sebesar 10 µg/m³ terkait dengan peningkatan 21,4% pada semua jenis asma pada anak-anak dan 7,1% pada orang dewasa. Risiko asma lebih tinggi pada anak-anak yang terpapar PM 2.5 pada awal kehidupan.
Implikasi untuk Kebijakan Kesehatan
Prevalensi asma global meningkat secara signifikan sejak awal abad ke-21, dengan sekitar 4% dari populasi dunia terdiagnosis asma dan 30 juta kasus baru setiap tahunnya. Studi ini menemukan bahwa pada tahun 2019, sekitar satu dari tiga kasus asma di seluruh dunia dikaitkan dengan paparan PM 2.5.
Penelitian ini juga mengungkap bahwa setiap komponen PM 2.5 mempengaruhi asma secara berbeda, di mana bahan organik dan karbon hitam menunjukkan dampak yang lebih kuat dibandingkan partikel anorganik.
Kesimpulan dan Rekomendasi
Temuan ini menyoroti urgensi pengurangan polusi udara, terutama dari PM 2.5, untuk mengurangi risiko asma di seluruh dunia. Pembuat kebijakan diharapkan untuk mengimplementasikan undang-undang kualitas udara yang lebih ketat, sementara individu juga disarankan untuk mengambil langkah-langkah seperti mengenakan masker untuk mengurangi paparan.
Dengan adanya bukti yang semakin kuat mengenai hubungan antara polusi udara dan kesehatan pernapasan, langkah-langkah segera diperlukan untuk melindungi kesehatan masyarakat, terutama bagi anak-anak yang lebih rentan.
0 Komentar
Anak Kehilangan Orang Tua Lebih Rentan Dibully? Ini Fakta Mengejutkan dari Studi Terbaru!
Wah, Pil KB Ini Bisa Picu Serangan Asma pada Sebagian Perempuan!
Rahasia Otak Awet Muda Terungkap! Gaya Hidup Ini Bisa Cegah Pikun dan Alzheimer Sejak Dini
Viral! Makan Seperti Hewan Tapi untuk Manusia, Sehat Nggak Sih?"
Cuma Gerak Sedikit di Usia 40-50an Bisa Bikin Otak Lebih Tajam & Hindari Alzheimer, Kok Bisa?
Benarkah Ciuman Bisa Menularkan Gluten? Ini Jawaban Ilmiahnya
Leave a comment