Sahabat.com - Studi terbaru menunjukkan bahwa jumlah kasus penyakit Parkinson akan meningkat secara global sebesar 112% pada tahun 2050. Kenaikan ini diperkirakan akan terjadi terutama akibat populasi yang semakin menua.
Sebagai jumlah kasus Parkinson terus meningkat, sangat penting untuk mengenali faktor risiko dan gejala dini agar diagnosis dapat dilakukan tepat waktu.
Sebuah studi baru menemukan bahwa penyakit Parkinson akan meningkat secara global sebesar 112% antara tahun 2021 dan 2050, dari hampir 12 juta kasus menjadi 25,2 juta.
Penelitian ini menggunakan data tren penyakit dari 195 negara dan memasukkan variabel-variabel yang memengaruhi angka kasus, yang dipublikasikan di The BMJ.
Dalam editorial terkait, dua peneliti lain menyatakan bahwa proyeksi ini kemungkinan merupakan perkiraan yang lebih rendah.
Di Amerika Serikat, diperkirakan diagnosis akan meningkat hingga 60%. Sekitar satu juta orang di AS sudah menderita kondisi neurologis ini, yang sebagian besar memengaruhi gerakan.
Sebuah studi baru memperkirakan bahwa kasusnya terus meningkat, dengan sekitar 90.000 orang didiagnosis setiap tahunnya, naik dari 40.000 hingga 60.000 orang sekitar satu dekade lalu.
Parkinson lebih banyak memengaruhi orang dewasa yang lebih tua, dan para peneliti menemukan bahwa angka kasus diproyeksikan akan meningkat paling banyak pada orang yang berusia lebih dari 80 tahun.
Para penulis atribusikan kenaikan keseluruhan kasus ini terutama pada populasi yang semakin menua.
Meskipun belum ada obat untuk Parkinson, diagnosis yang tepat waktu dapat membantu memperlambat perkembangan penyakit yang parah.
Dengan semakin banyaknya kasus, berikut adalah informasi tentang Parkinson, termasuk bagaimana mengenali gejala pada tahap awal.
Apa Itu Parkinson dan Siapa yang Berisiko?
Parkinson adalah penyakit progresif yang dapat terjadi ketika sel saraf penghasil dopamin di bagian dasar tulang belakang rusak dan mati.
Sel-sel ini menghasilkan dopamin yang memberi sinyal ke otak untuk memungkinkan gerakan yang lancar dan disengaja.
Peneliti belum mengetahui penyebab pasti perubahan ini. Gen berperan penting pada sekitar 10% hingga 15% kasus.
Beberapa faktor lingkungan, seperti cedera kepala dan paparan pestisida, juga dapat meningkatkan risiko Anda, begitu pula dengan jenis kelamin pria dan tinggal di bagian tertentu dari negara, seperti "Rust Belt" di Barat Laut dan Tengah Barat. Parkinson diyakini merupakan hasil dari kombinasi faktor genetik dan lingkungan.
Apa Saja Gejala Parkinson?
Gejala Parkinson biasanya berkembang secara perlahan dan bisa tetap ringan dalam waktu yang lama. Kombinasi obat-obatan, terapi, dan perubahan gaya hidup tertentu dapat membantu mengelola gejalanya.
Meskipun gejala Parkinson bisa bervariasi, berikut adalah delapan gejala yang dapat muncul pada tahap awal penyakit ini:
Kehilangan penciuman.
Kehilangan kemampuan mencium bau adalah tanda awal yang umum dari Parkinson. Sebagian besar orang yang mengembangkan penyakit ini akan mengalami gejala ini pada suatu titik.
Konstipasi
Ini mungkin merupakan gejala gastrointestinal yang paling dikenal dari Parkinson dan sering muncul sebelum gejala motorik.
Tremor
Sekitar 70% hingga 80% orang mengalami tremor, yang biasanya terjadi saat istirahat dan berkurang saat tidur atau saat tubuh sedikit aktif.
Gangguan tidur
Banyak hal dapat mengganggu tidur Anda, namun pergerakan mendadak saat tidur bisa menjadi tanda khusus dari Parkinson.
Orang dengan Parkinson terkadang mengalami perubahan pada tulisan tangan mereka, seperti menjadi lebih kecil dan lebih padat.
Perubahan gerakan. Parkinson dapat menyebabkan serangkaian perubahan dalam gerakan, seperti pergerakan yang lebih lambat, lengan yang tidak ayun seperti dulu saat berjalan, dan kesulitan dalam berkedip atau tersenyum.
Perubahan suara. Suara yang menjadi lebih pelan, serak, atau cadel bisa menjadi ciri khas dari Parkinson.
Kecemasan. Gejala non-motor seperti kecemasan dan depresi bisa menjadi indikator bahwa Parkinson sedang berkembang.
Seiring dengan perkembangan penyakit, banyak orang dengan Parkinson juga mengalami pusing atau vertigo. Perubahan postur, seperti membungkuknya leher, bahu, dan pergelangan tangan, lutut, serta sendi lainnya, juga umum terjadi. Pada akhirnya, beberapa orang mungkin kesulitan untuk melakukan tugas-tugas sehari-hari.
Mendiagnosis Parkinson
Beberapa tanda dari Parkinson bisa tumpang tindih dengan masalah kesehatan lainnya, yang membuat diagnosis menjadi lebih rumit. Para ahli merekomendasikan untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda mengalami gejala-gejala yang mengkhawatirkan.
Karena tidak ada tes tunggal untuk penyakit ini, dokter biasanya mengandalkan riwayat medis pasien, deskripsi gejala, dan riwayat keluarga.
Jika Parkinson ada dalam keluarga, tes genetik mungkin akan dilakukan. Dokter Anda juga dapat melakukan pemeriksaan neurologis untuk menilai keberadaan dan tingkat keparahan gejala motorik.
Ada beberapa tes, termasuk penilaian tremor dan gerakan, serta tes gerakan repetitif untuk mengevaluasi kemampuan Anda dalam melakukan tugas seperti mengetuk jari kaki atau membuka dan menutup tangan.
0 Komentar
3 Alasan Kopi Dapat Mengurangi Risiko Penyakit Jantung
Kolang-Kaling untuk Mengatasi Nyeri Lutut atau Sendi: Mitos atau Fakta? Ini Penjelasan Dokter
Omega-3 Dapat Membantu Memperlambat Penuaan
Para Ilmuwan Peringatkan Kenaikan Kasus Parkinson, Berikut 8 Tanda Dini yang Harus Diketahui
Waktu dan Musim Pengaruhi Hasil Tes Asma
Penelitian Ungkap Usia Kritis Saat Pemikiran Mulai Menurun
15 Camilan Tanpa Karbohidrat yang Nikmat dan Mengenyangkan
Leave a comment