Sahabat.com - Istilah VOC parenting sangat populer di media sosial. Pola asuh otoriter anak biasanya menjadi sasaran. Orang tua biasanya mengancam anak-anak mereka dan memiliki kendali penuh atas mereka, yang dapat membuat mereka takut.
Rizkina Ardiwijaya, psikolog anak dan keluarga di Dandelion House, mengatakan, dalam pola asuh VOC, orang tua justru memberikan tuntutan dan aturan yang lebih tinggi kepada anaknya. Namun respon respon terhadap anak masih kurang.
Lantas, apa pengaruh pola asuh ini terhadap anak?
Rizkina menjelaskan bahwa menghukum anak bisa berdampak buruk bagi mereka.
"Apalagi aturannya juga ditentukan oleh orang tua. Dan aturan ini biasanya ada sanksinya. Aturan ini juga sangat ketat," kata Rizkina.
Bahkan pola asuh VOC bisa menjadi berlebihan atau ekstrem melalui hukuman mulai dari agresi verbal hingga fisik.
Pola asuh orang tua ini mempengaruhi beberapa hal.
Pertama, anak menjadi ragu, cemas, dan stres.
Kedua, anak-anak juga bisa menjadi bingung tanpa orangtuanya. Orang tua seringkali bingung harus berbuat apa ketika tidak ada aturan orang tua di luar rumah.
Ketiga, anak terkadang menunjukkan agresi dan pemberontakan.
Menurut Rizkina, anak tetap perlu diberi struktur dan aturan, namun juga harus mendapat kasih sayang orang tua.
0 Komentar
Naik Skuter Listrik Ternyata 3 Kali Lebih Berisiko Masuk Rumah Sakit Dibanding Sepeda
Kebiasaan Tidur Ini Diam-Diam Bisa Mengacaukan Kesehatanmu
Minum Kopi atau Teh Setiap Hari Bisa Bikin Otak Tetap Tajam di Usia Tua, Ini Penjelasannya
Duka Mendalam Bisa Tingkatkan Risiko Kematian Hingga Dua Kali Lipat dalam 10 Tahun
Jalan Kaki 7.000 Langkah Sehari Bisa Kurangi Risiko Penyakit Serius, Ini Kata Para Ahli
Leave a comment