Peneliti: Pemanis Buatan Terkait dengan Pola Makan yang Kurang Sehat

19 Desember 2024 17:42
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Studi ini menemukan bahwa peningkatan asupan pemanis buatan terkait dengan rendahnya konsumsi buah dan sayur, sementara konsumsi makanan olahan justru meningkat.

Sahabat.com - Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa orang-orang yang beralih menggunakan pemanis buatan dalam makanan dan minuman mereka mungkin cenderung mengonsumsi makanan tidak sehat lainnya, yang pada akhirnya menurunkan kualitas pola makan mereka secara keseluruhan.

Studi yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition ini melibatkan hampir 164.000 orang dengan usia rata-rata 53 tahun, sekitar 40% di antaranya adalah wanita. Para peserta terdaftar dalam studi American Cancer Society (ACS) yang bertujuan untuk mencegah kanker.

Peneliti memantau konsumsi pemanis buatan dalam produk kemasan, minuman, dan yogurt, serta beberapa jenis makanan lainnya. Kualitas pola makan mereka dinilai menggunakan Skor Pola Makan ACS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi konsumsi pemanis buatan, semakin rendah kualitas pola makan keseluruhan mereka.

Studi ini menemukan bahwa peningkatan asupan pemanis buatan terkait dengan rendahnya konsumsi buah dan sayur, sementara konsumsi makanan olahan justru meningkat. 

Penulis utama penelitian, Allison Sylvetsky, yang merupakan Profesor Madya Ilmu Olahraga dan Nutrisi di Universitas George Washington, menjelaskan, "Meskipun pemanis buatan sering digunakan untuk menggantikan gula tambahan, penelitian kami menunjukkan bahwa konsumen produk dengan pemanis pengganti gula juga lebih sering mengonsumsi makanan dan minuman yang kaya akan nutrisi yang perlu diperhatikan, seperti lemak jenuh, natrium, dan gula tambahan."

Lebih lanjut, penelitian ini menemukan bahwa pada tingkat konsumsi pemanis buatan tertinggi—empat porsi atau lebih per hari, individu 43% lebih mungkin memiliki pola makan yang berkualitas rendah dibandingkan dengan mereka yang tidak mengonsumsi pemanis buatan.

Peneliti menegaskan bahwa, secara keseluruhan, "Konsumen pemanis non-nutrisi memiliki kualitas diet yang lebih rendah dalam kelompok besar orang dewasa di AS."

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment