Peneliti Temukan Hubungan Antara Polusi Udara dan Lupus

10 Desember 2024 11:51
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Para ahli merekomendasikan penggunaan masker untuk mengurangi paparan polusi, terutama di daerah dengan tingkat polusi tinggi. Langkah sistemik seperti regulasi kualitas udara juga sangat diperlukan untuk mencegah dampak kesehatan jangka panjang.

Sahabat.com - Paparan polusi udara jangka panjang dapat meningkatkan risiko penyakit autoimun, termasuk lupus, menurut penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Arthritis & Rheumatology. 

Penelitian menunjukkan bahwa faktor lingkungan, seperti polusi udara, dapat bekerja bersama dengan genetika untuk memicu penyakit tersebut.

Data dari Biobank Inggris yang melibatkan hampir 460.000 orang menunjukkan bahwa individu yang terpapar polusi udara tingkat tinggi memiliki risiko 13-27% lebih besar terkena lupus. Risiko ini bahkan meningkat hingga 461% pada mereka yang memiliki predisposisi genetik tertentu.

Menurut laporan American Lung Association, lebih dari 130 juta warga AS tinggal di daerah dengan kualitas udara tidak sehat—meningkat 12 juta dari tahun sebelumnya. 

Hal ini menjadi perhatian mengingat sekitar 50 juta orang di AS menderita penyakit autoimun, termasuk lupus eritematosus sistemik (SLE) dan artritis reumatoid.

Dr. Giovanni Adami, seorang reumatologis, menegaskan bahwa polusi udara bukan satu-satunya penyebab, tetapi dapat memperburuk risiko pada individu dengan kecenderungan genetik. 

“Polusi udara mungkin faktor utama, tetapi kombinasi dengan genetika dan faktor pemicu lain, seperti infeksi atau kekurangan vitamin D, menentukan perkembangan penyakit,” ujarnya.

Para ahli merekomendasikan penggunaan masker untuk mengurangi paparan polusi, terutama di daerah dengan tingkat polusi tinggi. Langkah sistemik seperti regulasi kualitas udara juga sangat diperlukan untuk mencegah dampak kesehatan jangka panjang.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment