Peneliti Temukan Penyebab Utama Sindrom Kuku Kuning

24 Desember 2024 16:59
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Sindrom kuku kuning adalah kondisi langka yang ditandai dengan tiga gejala utama, kuku kuning dan tebal, limfedema, dan penyakit paru-paru kronis.

Sahabat.com - Sebuah studi baru mengidentifikasi jalur polaritas sel datar (PCP) sebagai faktor signifikan dalam Sindrom Kuku Kuning, memberikan penjelasan genetik pertama untuk perkembangan penyakit ini.

Sebuah studi yang dipublikasikan pada 23 Desember dalam Annals of Internal Medicine telah mengidentifikasi cacat pada jalur polaritas sel datar (PCP) sebagai faktor kunci dalam perkembangan sindrom kuku kuning (YNS). Analisis ini, yang didasarkan pada data pengurutan genetik serta ekspresi gen dan protein dari pasien YNS, memberikan bukti pertama yang menghubungkan gangguan jalur PCP dengan penyakit ini, terutama pada bentuk kongenitalnya.

Sindrom kuku kuning adalah kondisi langka yang ditandai dengan tiga gejala utama, kuku kuning dan tebal, limfedema, dan penyakit paru-paru kronis. Meskipun penyebab pastinya telah lama menjadi misteri, penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa cacat dalam perkembangan pembuluh limfatik dapat berkontribusi pada gangguan ini. Namun, dasar genetik spesifik dari YNS, apakah kongenital atau didapat setelah lahir — tetap belum jelas hingga saat ini.

Peneliti dari Genetics Institute dan Genomics Center, Tel Aviv Sourasky Medical Center, bersama rekan-rekan mereka, mempelajari data genetik dari enam pasien dengan YNS kongenital (cYNS) dan lima dengan YNS sporadik (sYNS) untuk menentukan mekanisme genetik yang mendasari penyakit ini. Pada pasien dengan cYNS, gejala pertama muncul saat prenatal atau segera setelah lahir. Usia median munculnya gejala pada pasien dengan sYNS adalah 12 tahun. Kuku kuning dan penyakit paru-paru merupakan gejala awal pada sebagian besar pasien dengan YNS.

Para peneliti memeriksa data pengurutan generasi berikutnya dari semua pasien YNS untuk mengidentifikasi dan menganalisis varian genetik. CELSR1 disorot sebagai kandidat utama gen penyebab penyakit dengan pewarisan resesif autosomal. Para peneliti menemukan bahwa semua pasien dengan cYNS, kecuali satu, memiliki varian bialel dalam CELSR1. Pasien yang tersisa memiliki varian kehilangan fungsi heterozigot pada FZD6. Baik CELSR1 maupun FZD6 adalah molekul inti dalam jalur Wnt/PCP. Tidak ada pasien dengan sYNS yang memiliki varian kandidat pada CELSR1 atau FZD6.

Peneliti kemudian mengekstraksi RNA dari semua pasien untuk menilai ekspresi jalur Wnt/PCP, dan menemukan bahwa jalur tersebut terganggu baik pada pasien cYNS dengan varian genetik maupun, dalam tingkat yang lebih rendah, pada pasien sYNS tanpa cacat genetik.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment