Peneliti Ungkap Jumlah Langkah Ideal Setiap Hari untuk Mengimbangi Dampak Duduk Terlalu Lama

15 November 2024 11:43
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Gaya hidup yang kurang aktif kini semakin umum dan telah terbukti berhubungan dengan peningkatan risiko kematian akibat penyakit jantung dan pembuluh darah (CVD), kanker, diabetes, serta harapan hidup yang lebih pendek. Risiko-risiko ini dapat lebih rendah pada individu yang memiliki jumlah langkah lebih banyak dan berjalan dengan kecepatan lebih tinggi.

Sahabat.com -Sebagian besar dari kita mungkin sudah familiar dengan anjuran untuk berjalan sejauh 10.000 langkah setiap hari. Meskipun tujuan ini terkesan seragam untuk semua orang, pendekatan tersebut tidak mempertimbangkan perbedaan gaya hidup dan kondisi tubuh setiap individu.

Namun, sebuah tim peneliti internasional baru-baru ini menemukan bahwa bahkan bagi mereka yang paling sedikit bergerak sekalipun, menambah jumlah langkah harian dapat mengurangi dampak negatif dari duduk terlalu lama.

Gaya hidup yang kurang aktif kini semakin umum dan telah terbukti berhubungan dengan peningkatan risiko kematian akibat penyakit jantung dan pembuluh darah (CVD), kanker, diabetes, serta harapan hidup yang lebih pendek. Risiko-risiko ini dapat lebih rendah pada individu yang memiliki jumlah langkah lebih banyak dan berjalan dengan kecepatan lebih tinggi.

Meski demikian, masih belum jelas apakah orang yang sangat sedentari (kurang bergerak) bisa mengurangi risiko kesehatan tersebut hanya dengan menambah jumlah langkah harian.

Dalam studi ini, peneliti menemukan bahwa semakin banyak langkah yang diambil oleh peserta, terlepas dari seberapa sedentari gaya hidup mereka, semakin rendah risiko mereka terhadap penyakit jantung dan bahkan kematian dini. Ini memberikan harapan bagi pekerja kantoran yang lebih banyak menghabiskan waktu duduk, meskipun para peneliti menegaskan pentingnya tetap mengurangi waktu sedentari secara keseluruhan.

"Ini bukanlah alasan bagi orang untuk terus duduk dalam waktu lama tanpa tindakan apapun," kata Matthew Ahmadi, ilmuwan kesehatan populasi dari University of Sydney, Australia. "Namun, pesan penting dari penelitian ini adalah bahwa setiap bentuk pergerakan itu penting dan orang bisa, bahkan harus, berusaha mengurangi dampak buruk dari waktu sedentari yang tak terhindarkan dengan meningkatkan jumlah langkah harian mereka."

Ahmadi dan rekan-rekannya menganalisis data dari 72.174 relawan yang berpartisipasi dalam UK Biobank, sebuah basis data kesehatan jangka panjang yang dimulai pada 2006 dan akan terus memantau kondisi kesehatan para peserta selama lebih dari 30 tahun.

Rata-rata, setiap peserta memiliki data kesehatan selama 6,9 tahun. Para peserta mengenakan akselerometer di pergelangan tangan selama tujuh hari untuk mengukur tingkat aktivitas fisik mereka, termasuk jumlah langkah yang mereka tempuh dan waktu yang dihabiskan untuk duduk.

Waktu sedentari rata-rata yang dihabiskan peserta adalah 10,6 jam per hari. Mereka yang menghabiskan waktu lebih dari itu dianggap memiliki 'waktu sedentari tinggi', sementara yang menghabiskan waktu lebih sedikit dianggap memiliki 'waktu sedentari rendah'.

Peserta yang data kesehatan mereka dalam dua tahun pertama penelitian dipengaruhi oleh kondisi kesehatan buruk tidak dimasukkan dalam analisis ini, sehingga temuan ini berlaku hanya untuk mereka yang sehat setidaknya selama dua tahun pertama pengukuran.

Penelitian ini menunjukkan bahwa langkah harian antara 9.000 hingga 10.000 langkah merupakan jumlah yang optimal untuk mengurangi gaya hidup sedentari yang ekstrem, dengan mengurangi risiko penyakit jantung sebesar 21 persen dan risiko kematian sebesar 39 persen.

Terlepas dari waktu sedentari peserta, peneliti menemukan bahwa 50 persen manfaat kesehatan sudah mulai terlihat setelah mencapai 4.000 hingga 4.500 langkah setiap hari.

"Setiap tambahan langkah di atas 2.200 langkah per hari berhubungan dengan penurunan risiko kematian dan penyakit jantung, baik untuk mereka yang memiliki waktu sedentari rendah maupun tinggi," kata Ahmadi dan rekan-rekannya.

"Mencapai antara 9.000 hingga 10.000 langkah sehari secara optimal menurunkan risiko kematian dan penyakit jantung pada peserta yang sangat sedentari," tambah mereka.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment