Penelitian Menyebutkan Anak Kecanduan Gadget Rentan Terhadap Tantrum dan Depresi

13 Agustus 2024 11:59
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Bahwa ketergantungan pada gadget dapat mengurangi partisipasi dalam aktivitas fisik, mengurangi interaksi sosial secara langsung, dan mengganggu kualitas tidur, yang semua itu berdampak buruk pada kesejahteraan fisik dan mental anak.

Sahabat.com - Anak-anak yang mengalami kecanduan gadget cenderung menghadapi berbagai masalah emosional. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa anak-anak yang sulit melepaskan diri dari perangkat elektronik berisiko tinggi mengalami tantrum dan depresi.

Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal JAMA Pediatrics mengungkapkan bahwa anak-anak berusia 3,5 tahun yang menggunakan gadget secara berlebihan dapat mengalami peningkatan kemarahan dan frustrasi pada usia 4,5 tahun. 

Temuan serupa berlaku bagi anak-anak berusia 4,5 tahun yang kecanduan gadget, di mana mereka cenderung mengalami tantrum pada usia 5,5 tahun.

Penelitian ini melibatkan survei terhadap 315 orang tua dari anak-anak usia prasekolah di Nova Scotia, Kanada, selama pandemi COVID-19 (2020-2022). 

Para orang tua melaporkan penggunaan tablet anak-anak mereka dan menilai ekspresi kemarahan anak-anak mereka melalui kuesioner perilaku.

Leana Wen, seorang pakar kesehatan, menjelaskan bahwa anak-anak yang kecanduan gadget sering mengalami kemarahan dan berisiko mengalami depresi karena mereka tidak belajar mengelola emosi negatif mereka. 

Wen menekankan pentingnya proses pengelolaan emosi ini sebagai bagian dari perkembangan anak, dengan dukungan dari orang tua, pengasuh, dan guru.

Penggunaan gadget sebagai alat penenang justru menghambat kemampuan anak untuk mengelola emosi mereka sendiri.

Penelitian lain menunjukkan bahwa anak-anak yang menghabiskan lebih dari lima jam sehari di media sosial memiliki kemungkinan 171 persen lebih tinggi untuk merasa tidak bahagia dibandingkan dengan mereka yang hanya menghabiskan satu jam sehari di media sosial. 

Wen menambahkan bahwa ketergantungan pada gadget dapat mengurangi partisipasi dalam aktivitas fisik, mengurangi interaksi sosial secara langsung, dan mengganggu kualitas tidur, yang semua itu berdampak buruk pada kesejahteraan fisik dan mental anak.

Wen menyarankan agar orang tua tidak menggunakan gadget sebagai solusi untuk menenangkan anak yang menangis atau kesal. Interaksi yang aktif antara orang tua dan anak sangat penting. 

"Perangkat elektronik seperti tablet dan ponsel pintar seharusnya tidak digunakan sebagai alat penenang," ujar Wen. 

"Orang tua perlu menetapkan batasan yang jelas mengenai penggunaan gadget dan memberikan contoh yang baik untuk anak-anak mereka."

Wen menekankan bahwa penerapan batasan penggunaan gadget harus dimulai dengan teladan dari orang tua sendiri.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment