Penelitian: Olahraga Tim Berperan Penting dalam Pengembangan Otak Anak

18 Desember 2024 13:22
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Anak-anak yang berpartisipasi dalam olahraga tim seperti sepak bola atau bola voli menunjukkan skor lebih tinggi pada tes "fungsi eksekutif", keterampilan berpikir yang penting untuk merencanakan, mengingat informasi, membuat keputusan, dan tetap fokus dibandingkan dengan anak-anak yang tidak berolahraga atau hanya terlibat dalam olahraga individu, seperti renang atau seni bela diri.

Sahabat.com - Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa olahraga tim di masa kanak-kanak bisa memiliki dampak positif yang signifikan bagi perkembangan otak anak.

Anak-anak yang berpartisipasi dalam olahraga tim seperti sepak bola atau bola voli menunjukkan skor lebih tinggi pada tes "fungsi eksekutif", keterampilan berpikir yang penting untuk merencanakan, mengingat informasi, membuat keputusan, dan tetap fokus dibandingkan dengan anak-anak yang tidak berolahraga atau hanya terlibat dalam olahraga individu, seperti renang atau seni bela diri.

Dr. Alison Brooks, seorang profesor ortopedi di University of Wisconsin-Madison, mencatat bahwa olahraga tim, seperti sepak bola, membantu meningkatkan keterampilan fungsi eksekutif, yang merupakan salah satu keterampilan hidup yang paling penting.

Penelitian ini, yang diterbitkan pada 17 Desember di jurnal JAMA Network Open, dipimpin oleh Lu Yang, seorang mahasiswa pascasarjana di University Medical Center Groningen, Belanda. Penelitian ini melibatkan hampir 900 anak-anak yang dipantau sejak 2006 hingga 2017. Mereka dievaluasi pada dua tahap usia, yaitu 5-6 tahun dan 10-11 tahun, serta dinilai berdasarkan tingkat aktivitas fisik mereka, termasuk partisipasi dalam olahraga, serta tes kognitif yang mengukur fungsi eksekutif mereka sekitar usia 11 tahun.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat aktivitas fisik secara keseluruhan pada awal kehidupan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap keterampilan fungsi eksekutif anak pada usia 11 tahun. Namun, ada satu pengecualian penting.

Anak-anak yang terlibat dalam olahraga tim pada usia 10-11 tahun menunjukkan peningkatan fungsi eksekutif yang lebih baik dibandingkan dengan mereka yang hanya berpartisipasi dalam olahraga individu. Contoh olahraga tim yang sering dimainkan anak-anak adalah sepak bola dan bola voli, sementara olahraga individu meliputi seni bela diri, renang, atau senam.

Bagaimana olahraga tim dapat mengasah kemampuan anak-anak dalam membuat keputusan dan berorganisasi? Peneliti mencatat bahwa olahraga tim menghadirkan tantangan kognitif yang tinggi, terutama karena ketidakpastian yang timbul dari interaksi dengan rekan satu tim dan lawan. Oleh karena itu, pemain harus dapat merespons dengan cepat dan fleksibel, yang pada gilirannya membantu melatih keterampilan fungsi eksekutif mereka.

Menurut Brooks, meskipun penelitian ini dilakukan di Belanda, anak-anak di Amerika Serikat juga bisa mendapatkan manfaat serupa dari olahraga tim. Ia mengutip laporan dari American Academy of Pediatrics tahun 2019 yang mengungkapkan manfaat olahraga terorganisasi bagi anak-anak, seperti peningkatan harga diri, hubungan sosial yang lebih baik, serta kesehatan tubuh dan mental yang lebih optimal. Laporan ini juga menyoroti peran olahraga dalam mendukung kinerja kognitif dan akademis yang lebih baik.

Namun, sayangnya, banyak anak di AS yang tidak bisa memanfaatkan manfaat tersebut. Berdasarkan Survei Kesehatan Anak Nasional 2022, hanya 53,8% anak-anak AS berusia 6 hingga 17 tahun yang terlibat dalam olahraga tim. Pada usia 13 tahun, sekitar 70% anak-anak AS sudah berhenti bermain olahraga sama sekali, dengan angka ini lebih tinggi di kalangan keluarga berpenghasilan rendah dan kelompok minoritas. Salah satu faktor utama yang menghalangi partisipasi adalah biaya "bayar untuk bermain" yang cukup tinggi.

Brooks juga mencatat adanya kecenderungan untuk "memprofesionalkan" olahraga remaja, yang membuat partisipasi anak-anak menjadi semakin terbatas. Ia menyatakan bahwa hambatan-hambatan ini mungkin menghalangi anak-anak dari kesempatan untuk mengembangkan potensi penuh mereka, baik dalam hal keterampilan fisik maupun kognitif.

Sebagai seorang ibu dan mantan pemain sepak bola, Brooks menekankan pentingnya memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk berpartisipasi dalam olahraga tim. "Kini saatnya bagi saya untuk membawa anak saya ke latihan sepak bola, supaya dia bisa meningkatkan keterampilan fungsi eksekutifnya, sambil mungkin belajar untuk mengasahnya seperti Beckham," tutup Brooks dengan senyuman. 

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment