Penemuan Bakteri Baru di Perut Mendorong Penelitian Kanker

17 Oktober 2024 16:06
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Dalam penelitian ini, para ilmuwan memetakan genom bakteri lambung dari hampir 9.000 orang di seluruh dunia untuk menyelidiki penyebaran bakteri tersebut. Hasil analisis mengungkapkan varian baru yang sebelumnya belum pernah dideskripsikan.

Sahabat.com - 

Para peneliti dari Universitas Gothenburg dan institusi lainnya telah menemukan varian bakteri baru yang berpotensi menyebabkan kanker lambung. Penemuan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman mengenai risiko penyakit yang ditimbulkan oleh bakteri tertentu.

Helicobacter pylori, bakteri yang menginfeksi lambung manusia, telah menjadi bagian dari manusia modern sejak evolusinya di Afrika. Sekitar setengah dari populasi dunia terinfeksi bakteri ini, meskipun kebanyakan orang tidak menyadari infeksi tersebut. Namun, pada beberapa individu, infeksi dapat menyebabkan peradangan kronis, tukak lambung, dan dalam kasus ekstrem, kanker lambung, yang menyebabkan hampir satu juta kematian setiap tahunnya.

Studi yang Memecahkan Rekor

"Infeksi lambung dapat diobati dengan antibiotik, tetapi karena penyebarannya yang sangat luas, tidak mungkin untuk mengobati semua orang. Oleh karena itu, kita perlu memahami lebih lanjut karakteristik bakteri yang meningkatkan risiko kanker lambung," ujar Kaisa Thorell, Associate Professor di Universitas Gothenburg dan salah satu penulis utama studi terbaru tentang Helicobacter pylori, yang dipublikasikan di jurnal *Nature*.

Dalam penelitian ini, para ilmuwan memetakan genom bakteri lambung dari hampir 9.000 orang di seluruh dunia untuk menyelidiki penyebaran bakteri tersebut. Hasil analisis mengungkapkan varian baru yang sebelumnya belum pernah dideskripsikan.

"Varian bakteri baru ini menunjukkan karakteristik berbeda, termasuk cara berikatan dengan sel-sel lambung yang berbeda dari jenis yang diketahui sebelumnya. Varian ini kini paling umum di kalangan populasi pribumi di Amerika dan Asia Utara," tambah Thorell.

Hipotesis tentang Pola Makan

Para peneliti berhipotesis bahwa strain baru ini khusus hidup di perut orang-orang dengan pola makan yang sebagian besar terdiri dari daging atau ikan. Hal ini didasarkan pada kesamaan genetik yang erat dengan bakteri lambung yang menginfeksi kucing karnivora besar, seperti singa.

"Kami percaya varian ini telah ada di berbagai tempat di dunia, karena kami dapat menunjukkan bahwa varian ini berevolusi sebelum manusia bermigrasi dari Afrika. Analisis kami menunjukkan bahwa kedua varian telah berpindah bersama manusia sejak kemunculan spesies kita di Afrika lebih dari 200.000 tahun yang lalu. Jika varian baru ini beradaptasi dengan karnivora, itu menunjukkan bahwa orang-orang yang bermigrasi dari Afrika memiliki akses terbatas terhadap makanan nabati," jelas Thorell.

Variabel Hidup Bakteri

Para peneliti menamai varian Helicobacter pylori yang baru ditemukan ini 'Hardy', yang berarti dapat bertahan dalam kondisi sulit. Penduduk asli yang membawa varian ini cenderung tinggal di daerah di mana makanan nabati, seperti buah, beri, dan sayuran, yang dapat mengurangi risiko kanker perut, jarang ditemukan.

"Bakteri ini dapat hidup di perut kita selama puluhan tahun, berinteraksi dengan sistem kekebalan tubuh yang dapat mengarah pada penyakit perut. Menariknya, tipe Hardy tampaknya memiliki strategi yang berbeda dalam berinteraksi dengan inangnya. Kami kini akan mempelajari 'bakteri Hardy' secara lebih mendalam, yang berpotensi memberikan wawasan baru mengenai perkembangan penyakit perut, termasuk kanker lambung yang sering berakibat fatal," tutup Kaisa Thorell.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment