Sahabat.com - Penelitian yang dipimpin oleh Memorial Sloan Kettering Cancer Center (MSK), Weill Cornell Medicine, dan The Rockefeller University berhasil mengidentifikasi kerentanannya yang membuka peluang bagi pengobatan hepatitis B yang baru.
Penelitian ini bertujuan menjawab pertanyaan biologis yang sudah lama ada mengenai bagaimana virus hepatitis B (HBV) dapat menginfeksi sel hati.
Dalam laboratorium, tim peneliti berhasil mengganggu kemampuan virus untuk menginfeksi sel hati manusia dengan menggunakan senyawa yang sudah diuji dalam uji klinis untuk kanker, yang membuka peluang untuk studi model hewan dan pengembangan obat berdasarkan temuan mereka.
Hasil penelitian ini dipublikasikan pada 20 Februari 2025 di Cell, jurnal ilmu kehidupan terkemuka.
Hepatitis B adalah infeksi hati yang mempengaruhi hampir 5% dari populasi dunia.
Penyakit ini menyebabkan kerusakan jangka panjang pada sel hati dan merupakan salah satu penyebab utama kanker hati. Lebih dari 250 juta orang di seluruh dunia terinfeksi HBV kronis dan virus ini menyebabkan lebih dari satu juta kematian setiap tahun, menjadikannya infeksi paling mematikan kedua di dunia menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Penelitian ini dipimpin oleh ahli biologi kimia Yael David, PhD, di MSK, bersama hepatolog dan virolog Robert Schwartz, MD, PhD, di Weill Cornell Medicine dan Viviana Risca, PhD, di The Rockefeller University.
Tim peneliti fokus pada protein yang disebut X, yang sangat penting bagi virus hepatitis B untuk menginfeksi dan menyebabkan kerusakan pada sel hati. Protein X berfungsi untuk mendekonstruksi protein dalam tubuh inang yang terlibat dalam perbaikan DNA, yang mempercepat perkembangan kanker hati.
Namun, tantangan utama dalam mengobati hepatitis B adalah pengobatan yang ada saat ini hanya menghentikan virus dari memperbanyak diri tanpa benar-benar menghilangkan virus sepenuhnya.
Penelitian ini dimulai dari pertemuan tak terduga antara Dr. Schwartz dan Dr. David sekitar enam tahun yang lalu. Meskipun latar belakang penelitian mereka tampak tidak berhubungan, keduanya menemukan bahwa virus hepatitis B dapat mengendalikan mekanisme epigenetik inang untuk mengatur aktivitasnya.
Dalam penelitian ini, peneliti berhasil menciptakan minichromosome HBV yang memungkinkan mereka mempelajari bagaimana struktur kromatin pada virus berperan dalam infeksi.
Penemuan ini membuka peluang untuk mengembangkan terapi yang dapat mengganggu proses ini.
Salah satu penemuan penting adalah identifikasi senyawa CBL137, kandidat obat antikanker yang terbukti mampu menghalangi produksi protein X dalam sel hati. CBL137 bekerja pada konsentrasi sangat rendah, jauh lebih rendah dibandingkan dosis yang digunakan dalam uji klinis kanker, dan hanya mempengaruhi virus tanpa merusak sel manusia. Ini memberikan harapan besar bagi pengobatan hepatitis B dan mungkin untuk penyakit virus lainnya.
Langkah selanjutnya adalah menguji keamanan dan efektivitas CBL137 dalam model hewan, meskipun tantangannya terbatas karena virus HBV hanya dapat menginfeksi spesies tertentu.
Penelitian ini menunjukkan betapa pentingnya kolaborasi antara berbagai lembaga dan ahli dalam mencapai penemuan besar ini.
0 Komentar
Kasur Bayi Bisa Bahayakan Otak Anak? Ini Fakta Mengejutkan yang Wajib Diketahui Para Orang Tua!
Mau Tekanan Darah Stabil Tanpa Ribet? Rahasia Sederhana Ini Lebih Ampuh dari Cuma Kurangi Garam!
Cuaca Ekstrem Bikin Kita Doyan Lemak? Ini Fakta Mengejutkannya!
Kaki Sering Dingin dan Berat? Waspada, Bisa Jadi Tanda Masalah Serius di Pembuluh Darah!
Leave a comment