Penemuan Mengejutkan: Sel Imun Otak Ternyata Jadi Pemicu Alzheimer

21 Agustus 2025 17:00
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Namun penelitian terbaru yang dilakukan ilmuwan dari Gladstone Institutes dan University of California San Francisco justru menemukan fakta mengejutkan.

Sahabat.com - Selama ini banyak orang mengira penyakit Alzheimer hanya berawal dari kerusakan neuron di otak. 

Namun penelitian terbaru yang dilakukan ilmuwan dari Gladstone Institutes dan University of California San Francisco justru menemukan fakta mengejutkan. 

Ternyata, sel imun dan pembuluh darah yang berada di lapisan pelindung otak, atau yang dikenal sebagai blood-brain barrier, ikut memainkan peran besar dalam meningkatkan risiko Alzheimer maupun stroke.

Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Neuron ini mengungkap bahwa faktor risiko genetik penyakit otak tidak hanya bekerja di dalam neuron, melainkan di sel-sel pelindung otak itu sendiri. 

Dr. Andrew Yang, peneliti utama, mengatakan, “Selama ini riset penyakit otak lebih banyak berfokus pada neuron. Namun temuan kami menunjukkan bahwa sel yang membentuk perbatasan otak bisa jadi justru berada di garis depan dalam penyakit seperti Alzheimer.”

Dalam studi ini, tim peneliti menggunakan teknologi baru bernama MultiVINE-seq yang memungkinkan mereka memetakan aktivitas genetik di sel imun dan sel pembuluh darah otak. Dari analisis terhadap 30 sampel otak, mereka menemukan bahwa banyak variasi genetik yang selama ini dianggap meningkatkan risiko Alzheimer ternyata aktif di sel-sel pelindung tersebut.

Dr. Madigan Reid, salah satu penulis utama, menjelaskan, “Kami menemukan bahwa varian genetik yang meningkatkan risiko stroke bekerja dengan cara melemahkan struktur pembuluh darah otak, sementara pada Alzheimer, varian tersebut justru membuat sistem imun terlalu aktif sehingga memicu peradangan berlebihan.” 

Temuan ini memberi gambaran jelas mengapa dua penyakit berbeda ini sama-sama melibatkan pembuluh darah otak namun dengan mekanisme yang tidak sama.

Salah satu gen yang menjadi sorotan adalah PTK2B. Varian genetik ini ditemukan pada lebih dari sepertiga populasi dan membuat sel T, salah satu jenis sel imun, menjadi terlalu aktif. Sel T yang “super aktif” tersebut ditemukan di sekitar plak amiloid, yaitu protein lengket yang menjadi ciri khas Alzheimer. 

Dr. Yang menambahkan, “Kami akhirnya punya bukti genetik pada manusia bahwa faktor risiko Alzheimer bisa bekerja melalui sel T.” 

Menariknya, PTK2B sudah menjadi target terapi di bidang kanker, sehingga ada peluang besar obat yang ada bisa dikembangkan kembali untuk Alzheimer.

Penemuan ini membuka harapan baru dalam melindungi otak dari luar ke dalam. Karena sel pelindung otak berada di titik pertemuan langsung dengan tubuh dan lingkungan, gaya hidup sehat bisa ikut berperan dalam mengurangi risiko penyakit. 

“Temuan kami menempatkan sel imun dan pembuluh darah otak ke pusat perhatian,” kata Dr. Yang. 

“Dengan posisi unik mereka, penelitian ini bisa mengarahkan kita pada target obat baru dan juga intervensi gaya hidup untuk menjaga otak tetap sehat.”

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment