Penglihatan Buruk Dapat Pengaruhi Prestasi Akademik Anak, Ini Cara Mengatasinya

10 Februari 2025 13:41
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Beberapa faktor seperti terlalu banyak waktu di depan layar, kekurangan gizi, atau gangguan neurologis dapat mengurangi fokus dan kemampuan anak dalam membaca, menulis, atau berkonsentrasi.

Sahabat.com - Penglihatan yang buruk dapat berdampak signifikan terhadap prestasi akademik anak. Tidak hanya faktor kecerdasan, kerja keras, dan dukungan lingkungan yang mempengaruhi keberhasilan anak dalam belajar, tetapi juga kondisi kesehatan fisik, termasuk masalah penglihatan. Beberapa faktor seperti terlalu banyak waktu di depan layar, kekurangan gizi, atau gangguan neurologis dapat mengurangi fokus dan kemampuan anak dalam membaca, menulis, atau berkonsentrasi.

Dr. Srujana Hitesh, seorang Konsultan Dokter Mata dan Spesialis Miopia di Rumah Sakit Mata Sharat Maxivision, Warangal, menjelaskan hubungan antara penglihatan yang buruk dengan prestasi akademik. Menurutnya, masalah penglihatan yang tidak terdeteksi dapat memengaruhi perkembangan akademis anak secara keseluruhan.

Dampak Penglihatan Buruk terhadap Prestasi Akademik

Penglihatan yang buruk dapat menyebabkan kesulitan dalam membaca, menulis, atau melihat papan tulis yang berdampak pada nilai, kinerja, serta partisipasi anak di kelas. Selain itu, anak yang memiliki masalah penglihatan juga bisa mengalami gangguan dalam interaksi sosial, menurunnya harga diri, serta kesulitan dalam keterampilan motorik dan kognitif. Penelitian yang dipublikasikan di Asia-Pacific Journal of Ophthalmology menunjukkan bahwa anak-anak yang tidak mengoreksi rabun jauh atau rabun dekat cenderung memiliki nilai yang lebih rendah, terutama dalam keterampilan membaca.

Waktu Layar dan Pengaruhnya pada Penglihatan

Dr. Hitesh juga menyoroti dampak buruk dari waktu menonton layar yang berlebihan. Ketegangan mata digital, yang ditandai dengan mata kering dan sakit kepala, dapat memperburuk kondisi penglihatan anak dan meningkatkan risiko miopia. Penelitian yang dipublikasikan dalam BMC Public Health menunjukkan adanya hubungan signifikan antara durasi waktu menonton layar dengan peningkatan risiko miopia. Setiap tambahan satu jam waktu menonton layar meningkatkan risiko miopia sebesar 7%.

Untuk mengurangi dampak ini, orang tua disarankan untuk membatasi waktu layar sesuai pedoman usia, menggunakan filter cahaya biru pada perangkat, dan mendorong anak untuk istirahat dengan mengikuti aturan 20-20-20.

Tanda Masalah Penglihatan pada Anak

Orang tua perlu waspada terhadap gejala masalah penglihatan pada anak, seperti sering menyipitkan mata, memegang buku terlalu dekat, mengeluh sakit kepala, serta kesulitan fokus atau koordinasi tangan-mata. Jika anak menunjukkan tanda-tanda tersebut, segera konsultasikan dengan dokter mata.

Cara Orang Tua Melindungi Penglihatan Anak

Orang tua dapat melindungi penglihatan anak dan mendukung prestasi akademis mereka dengan beberapa cara, di antaranya:

1. Jadwalkan pemeriksaan mata secara rutin.
2. Dorong anak untuk bermain di luar ruangan, yang dapat mengurangi risiko miopia.
3. Ciptakan kebiasaan membaca yang baik dengan pencahayaan yang tepat dan jarak baca yang ideal.
4. Batasi waktu layar dengan aturan 20-20-20.
5. Ajarkan kebersihan mata yang baik dan pastikan anak menggunakan kacamata pelindung saat beraktivitas.

Penglihatan yang buruk dapat memengaruhi prestasi akademik anak secara signifikan. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memastikan penglihatan anak tetap terjaga dengan melakukan pemeriksaan mata secara rutin dan menerapkan kebiasaan yang mendukung kesehatan mata, seperti membatasi waktu layar dan mendukung aktivitas fisik di luar ruangan. Jika masalah penglihatan terdeteksi, segera konsultasikan dengan dokter mata untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment