Penyakit Polio: Penyebab, Gejala dan Pencegahannya

07 November 2024 15:07
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Meskipun belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan polio, langkah pencegahan melalui vaksinasi menjadi cara terbaik untuk menghindari penyakit ini.

Sahabat.com - Polio adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus yang menyerang sistem saraf, terutama sumsum tulang belakang dan batang otak. Meskipun Indonesia telah sukses menjalankan program imunisasi polio secara masif, penting untuk mengetahui lebih lanjut tentang penyakit ini dan bagaimana cara pencegahannya.

Polio disebabkan oleh virus polio yang dapat menyerang saraf di tubuh manusia. Virus ini dapat menginfeksi manusia melalui kontak dengan tinja atau air yang tercemar. Polio menyebar dengan sangat cepat, terutama di daerah dengan sanitasi yang buruk. Penularannya dapat terjadi melalui:

- Kontak langsung dengan tinja yang terinfeksi.
- Tetesan cairan dari batuk atau bersin penderita.
- Sentuhan benda yang terkontaminasi kotoran yang mengandung virus polio.

Penyakit polio memiliki beberapa jenis yang mempengaruhi tubuh dengan cara yang berbeda-beda. Jenis-jenis polio meliputi:

1. Poliomyelitis Abortive: Gejalanya mirip flu dan gangguan pencernaan, berlangsung beberapa hari dan tidak menimbulkan komplikasi serius.

2. Poliomyelitis Non-Paralitis: Menyebabkan pembengkakan di sekitar otak dan gejalanya lebih parah dibandingkan jenis pertama.

3. Poliomyelitis Paralitis: Virus menyerang sumsum tulang belakang dan batang otak, menyebabkan kelumpuhan permanen pada anggota tubuh tertentu.

4. Polioensefalitis: Jenis yang jarang terjadi, biasanya menyerang bayi, dan menyebabkan pembengkakan otak.

5. Post-Polio Syndrome: Kondisi ini muncul bertahun-tahun setelah seseorang sembuh dari polio dan menyebabkan gejala polio kembali.

Gejala Polio

Gejala polio bervariasi tergantung jenisnya. Untuk polio paralitis, gejalanya termasuk rasa sakit yang hebat, sensasi kesemutan, kram otot, serta kelumpuhan pada otot-otot tubuh. Sementara itu, pada polio non-paralitis, gejala dapat berupa sakit kepala parah, nyeri leher, serta kelemahan otot. Pada kasus yang parah, kelumpuhan bisa menyerang otot-otot yang mengendalikan pernapasan dan menelan.

Cara Mencegah Polio

Pencegahan polio yang paling efektif adalah dengan vaksinasi. Vaksin polio diberikan dalam beberapa dosis pada usia bayi, yakni pada usia 2, 4, 6-18 bulan, dan pada usia 4-6 tahun. Jika seorang anak melewatkan dosis tertentu, disarankan untuk berkonsultasi dengan tenaga medis mengenai jadwal vaksinasi yang tepat. Bahkan orang dewasa yang tinggal atau bepergian ke daerah dengan risiko polio tinggi dianjurkan untuk mendapatkan vaksinasi ulang.

Selain vaksinasi, kebiasaan hidup sehat juga berperan penting dalam pencegahan polio. Beberapa langkah yang dapat diambil antara lain:

- Rajin mencuci tangan, terutama setelah menggunakan toilet atau mengganti popok.
- Memastikan kebersihan sumber air minum.
- Menjaga kebersihan makanan dan lingkungan sekitar.

Penanganan dan Imunisasi

Meskipun belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan polio, langkah pencegahan melalui vaksinasi menjadi cara terbaik untuk menghindari penyakit ini. Pemerintah Indonesia telah gencar melakukan program imunisasi polio di berbagai wilayah, terutama untuk anak-anak di bawah lima tahun, guna mencegah penularan lebih lanjut.

Masyarakat juga diimbau untuk tetap menjaga kebersihan dan menghindari kontak langsung dengan penderita polio guna mencegah penyebaran virus ini.

Dengan kewaspadaan dan penerapan langkah pencegahan yang tepat, Indonesia dapat terus berupaya untuk bebas dari polio dan melindungi generasi mendatang dari penyakit ini.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment