Perangkat Lunak Berbasis AI Bantu Pandu Proses Persalinan dengan Menentukan Posisi Kepala Bayi Secara Real-Time

12 November 2024 14:23
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Dengan teknologi ini, diharapkan dapat meningkatkan keselamatan dan efisiensi dalam proses persalinan, memberikan pedoman yang lebih tepat bagi tenaga medis, serta mengurangi risiko komplikasi bagi ibu dan bayi.

Sahabat.com - Sebuah perangkat lunak berbasis kecerdasan buatan (AI) telah dikembangkan untuk membantu memandu proses persalinan dengan memberikan informasi akurat tentang posisi kepala bayi secara real-time. Perangkat ini dapat diintegrasikan dengan alat ultrasonografi (USG) dan memberikan indikasi yang jelas kepada tenaga medis—menggunakan sistem lampu lalu lintas—apakah proses persalinan dapat dilanjutkan secara alami, perlu menggunakan alat vakum, atau bahkan jika diperlukan tindakan caesar darurat.

Perangkat ini diperkirakan akan tersedia di ruang bersalin mulai tahun 2028. Pengembangan dan validasi perangkat ini dilakukan dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan di The European Journal of Obstetrics & Gynecology and Reproductive Biology. Penelitian ini diketuai oleh Profesor Tullio Ghi, yang kini menjabat sebagai Profesor Obstetri dan Ginekologi di Universitas Katolik Roma dan Direktur Unit Obstetri di Fondazione Policlinico Universitario Agostino Gemelli IRCCS, Roma.

Perjalanan janin melalui saluran lahir sering kali menghadapi hambatan dan risiko. Salah satu kondisi yang umum terjadi adalah fetal malposition atau posisi janin yang salah, di mana kepala bayi menghadap ke arah tulang ekor ibu alih-alih ke arah tulang kemaluan ibu. Hal ini dapat menyebabkan proses persalinan terhenti atau berlangsung lebih lama. Posisi kepala bayi yang tidak tepat dapat mengharuskan penggunaan alat vakum untuk membantu proses persalinan, atau bahkan tindakan caesar darurat bila kondisi memburuk untuk memastikan keselamatan ibu dan bayi.

Menilai posisi kepala bayi seringkali menjadi tantangan, bahkan bagi tenaga medis berpengalaman, kata Profesor Ghi. Berdasarkan pengamatan manual, terdapat kemungkinan kesalahan sebesar 1 dari 5, yang dapat menyebabkan penempatan alat vakum yang salah, mengakibatkan proses persalinan yang gagal, atau yang lebih buruk, terlambatnya kelahiran bayi yang dalam kondisi kritis. Meskipun ultrasonografi membantu dokter untuk menilai posisi kepala dengan lebih akurat sebelum menggunakan alat vakum, tidak semua tenaga medis di ruang bersalin memiliki keterampilan untuk menggunakan alat ini secara efektif.

Perangkat lunak berbasis AI ini menggunakan gambar USG untuk memberikan respons real-time yang presisi, menampilkan "putusan" dalam bentuk sistem lampu lalu lintas: merah jika penggunaan alat vakum tidak disarankan dan tindakan caesar darurat perlu dipertimbangkan; hijau jika aman untuk melanjutkan dengan penggunaan vakum; dan kuning jika situasi belum jelas dan memerlukan evaluasi lebih lanjut.

Dalam penelitian multicenter, perangkat lunak ini telah divalidasi dengan menggunakan 2.154 gambar USG dari 16 pusat medis di seluruh dunia. Profesor Ghi menyatakan bahwa kinerja keseluruhan perangkat lunak dalam mengklasifikasikan posisi kepala bayi sangat baik, dengan tingkat akurasi mencapai 94,5% dan sensitivitas 95,6% (kemampuan untuk mendeteksi posisi kepala yang salah).

Profesor Ghi menambahkan, "Kami telah mengembangkan model AI yang diterapkan pada ultrasonografi, yang dapat menilai posisi kepala janin secara otomatis dalam hitungan detik dengan akurasi yang sangat baik. Ke depan, kami akan menguji model ini pada populasi pasien yang lebih besar sebelum dapat diterapkan secara rutin dalam praktik klinis. Namun, kami percaya jika hasilnya tetap positif, perangkat lunak ini dapat menjadi bagian dari praktik klinis dalam 3-4 tahun mendatang," ujarnya.

Dengan teknologi ini, diharapkan dapat meningkatkan keselamatan dan efisiensi dalam proses persalinan, memberikan pedoman yang lebih tepat bagi tenaga medis, serta mengurangi risiko komplikasi bagi ibu dan bayi.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment