Peringatan Kesehatan: Kehilangan Indera Penciuman Terkait 139 Kondisi Medis

01 November 2024 17:13
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Menurut penelitian ini, indera penciuman mungkin menjadi salah satu sistem pertama yang memberi sinyal bahwa ada yang tidak beres dalam tubuh kita.

Sahabat.com - Sebuah studi baru mengungkapkan bahwa kehilangan indera penciuman bisa menjadi tanda peringatan dini untuk setidaknya 139 kondisi medis, termasuk penyakit Alzheimer.

Apakah hidung Anda mencoba memberi tahu sesuatu tentang kesehatan Anda? Penelitian ini menunjukkan bahwa masalah dengan indera penciuman dapat menjadi pertanda awal dari berbagai kondisi medis yang mengejutkan. Kehilangan kemampuan mencium tidak hanya sekadar ketidaknyamanan, tetapi bisa lebih dari itu.

Studi yang diterbitkan dalam Frontiers in Molecular Neuroscience ini menemukan bahwa kehilangan penciuman terjadi pada setidaknya 139 kondisi neurologis, somatik, serta kongenital/keturunan, termasuk penyakit Alzheimer, penyakit Parkinson, sklerosis multipel, penyakit kardiovaskular, dan COVID-19.

Kesehatan Anda dan Indera Penciuman

Menurut penelitian ini, indera penciuman mungkin menjadi salah satu sistem pertama yang memberi sinyal bahwa ada yang tidak beres dalam tubuh kita. Dalam banyak kasus, kehilangan penciuman terjadi sebelum gejala lain muncul, terkadang hingga bertahun-tahun sebelumnya. 

Misalnya, individu yang kemudian mengembangkan penyakit Parkinson sering mengalami penurunan kemampuan mencium. Begitu pula, orang yang menderita penyakit Alzheimer sering melaporkan masalah penciuman sebagai salah satu gejala awal, bahkan sebelum mereka menyadari masalah memori.

Temuan lain yang mengejutkan para peneliti adalah adanya korelasi antara indera penciuman dan peradangan. Penelitian ini menunjukkan bahwa semua 139 kondisi yang terkait dengan kehilangan penciuman melibatkan peradangan dengan cara tertentu.

Michael Leon, penulis utama dan profesor emeritus di Charlie Dunlop School of Biological Sciences di Universitas California, Irvine, mengatakan, “Sangat sulit melacak studi untuk begitu banyak kondisi medis.”

Leon menambahkan, “Data ini sangat menarik karena sebelumnya kami menemukan bahwa pengayaan olfaktori dapat meningkatkan memori orang dewasa yang lebih tua hingga 226 persen. Kini kami tahu bahwa aroma yang menyenangkan dapat mengurangi peradangan, yang berpotensi menunjukkan mekanisme di mana aroma tersebut dapat meningkatkan kesehatan otak.”

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment