Pil Harian Baru Tunjukkan Harapan Bisa Memperlambat Diabetes Tipe 1

08 Oktober 2025 14:20
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Penelitian terbaru mengungkap bahwa baricitinib, obat berbentuk pil yang sebelumnya digunakan untuk menangani penyakit autoimun seperti artritis reumatoid dan alopecia, ternyata dapat memperlambat perkembangan diabetes tipe 1 bila diberikan segera setelah diagnosis.

Sahabat.com - Sebuah terobosan medis memberi harapan baru bagi penderita diabetes tipe 1. 

Penelitian terbaru mengungkap bahwa baricitinib, obat berbentuk pil yang sebelumnya digunakan untuk menangani penyakit autoimun seperti artritis reumatoid dan alopecia, ternyata dapat memperlambat perkembangan diabetes tipe 1 bila diberikan segera setelah diagnosis.

Temuan ini berasal dari uji klinis besar bernama BANDIT (Baricitinib in New Onset Type 1 Diabetes) yang dilakukan di Australia sejak 2023. Penelitian ini melibatkan 91 peserta berusia 10 hingga 30 tahun yang baru didiagnosis diabetes tipe 1 dalam 100 hari terakhir. 

Mereka dibagi dua kelompok: satu menerima pil baricitinib 4 mg setiap hari, dan satu lagi menerima plasebo selama 48 minggu.

Hasil awalnya mengejutkan — peserta yang mengonsumsi baricitinib menunjukkan kemampuan tubuh yang lebih baik dalam memproduksi insulin alami dan membutuhkan lebih sedikit suntikan insulin harian. Bahkan, kadar gula darah mereka lebih stabil dibanding kelompok plasebo.

Namun, hasil terbaru yang dipresentasikan dalam Konferensi Tahunan European Association for the Study of Diabetes (EASD) di Wina menunjukkan hal menarik: setelah terapi dihentikan, manfaatnya ikut hilang.

Begitu peserta berhenti minum baricitinib, produksi insulin menurun dan kadar gula darah menjadi tidak stabil. Nilai C-peptide—penanda produksi insulin tubuh—turun secara signifikan setelah pengobatan dihentikan.

Dr. Michalea Waibel dari St Vincent’s Institute of Medical Research, Australia, mengatakan, “Di antara obat-obatan yang terbukti bisa melindungi fungsi sel beta pada diabetes tipe 1, baricitinib menonjol karena bisa diminum, aman untuk anak-anak, dan terbukti efektif. Namun, efek terapinya hilang saat pengobatan dihentikan. Ini menunjukkan perlunya uji klinis lanjutan untuk melihat apakah manfaatnya bisa dipertahankan dalam jangka panjang atau bahkan mencegah diagnosis klinis jika diberikan lebih awal.”

Baricitinib sendiri bekerja dengan menghambat aktivitas berlebih sistem kekebalan tubuh yang menyerang sel penghasil insulin di pankreas. Dengan begitu, obat ini dapat melindungi sisa sel penghasil insulin dan memperlambat perkembangan gejala penuh diabetes tipe 1.

Selama penelitian, tidak ditemukan efek samping serius yang berkaitan dengan obat ini. Sekitar dua pertiga peserta yang mengonsumsi baricitinib menunjukkan respons positif terhadap pengobatan.

Dr. Waibel menambahkan, “Ini langkah maju yang sangat menggembirakan. Untuk pertama kalinya, kita memiliki pengobatan oral yang mampu membuat penderita diabetes tipe 1 lebih sedikit bergantung pada insulin dan memberi waktu bebas dari rutinitas manajemen penyakit harian. Jika uji lanjutan sukses, obat ini bisa disetujui untuk pengobatan diabetes tipe 1 dalam lima tahun ke depan.”

Para ilmuwan kini berharap penelitian fase III dalam skala lebih besar segera dimulai, baik untuk penderita yang baru terdiagnosis maupun mereka yang masih berada pada tahap awal risiko tinggi terkena diabetes tipe 1. Bila hasilnya positif, baricitinib bisa menjadi pil harian pertama yang memperlambat atau bahkan mencegah diabetes tipe 1 berkembang.

Penemuan ini menjadi kabar baik bagi jutaan orang di dunia yang hidup dengan diabetes tipe 1, membuka peluang masa depan dengan pengobatan yang lebih sederhana, aman, dan efektif.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment